5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

DLHK Siantar Butuh 7,6 Ha Lahan TPA

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir kian menggunung hingga meluber ke jalanan. Bahkan tumpukan sampah ini menyebarkan aroma tak sedap.

Amatan Mistar di seputaran TPA tersebut, Sabtu (20/1/21) sekira pukul 10.30 WIB, puluhan masyarakat mengais rejeki dengan mengorek-ngorek sampah yang baru turun dari truk. Tidak hanya manusia, tampak juga kawanan burung bangau putih mencari makan di tumpukan sampah itu.

Salah seorang warga yang ditemui mengatakan, tumpukan sampah tersebut timbul dari banyaknya limbah masyarakat dan pasar yang ada di Pematangsiantar. “Selama pandemi Covid -19, sampah semakin banyak,” ujarnya seraya berlalu untuk mengorek tumpukan sampah.

Baca Juga:Anggota DPRD Sergai Jordan Sigalingging Relakan Tanahnya jadi TPA

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Dedy T Setiawan mengakui kondisi itu. Pihaknya tengah melalukan pengerasan tumpukan sampah, agar dapat memaksimalkan tempat yang ada.

“Dengan sampah yang saat ini menggunung, kita lakukan pengerasan. Namun alat berat masuk (tenggelam) ke dalam sampah. Makanya masih mau ditarik dulu,” ujar Dedy, Jumat (19/2/21).

Dedy mengatakan, pihaknya merogoh kocek yang tak sedikit menyewa alat berat guna melakukan pengerasan. Satu unit alat berat saja, biaya per hari mencapai Rp5 juta.

Keempat alat berat tersebut akan melakukan pengerasan serta membuat jalur air bila sewaktu-waktu turun hujan. Selain itu, Dinas Kebersihan dan Lingkungan telah cari solusi mengatasi tumpukan sampah di Tanjungpinggir.

Baca Juga:Tolak Pembangunan TPA, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Deli Serdang

Solusi yang dipilih yakni mengelola sampah lama menjadi gas dan mencari lapak TPA yang baru. Dinas Kebersihan mendapat ijin penggunaan lahan eks HGU PTPN di kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari sebagai TPA baru. Lokasi TPA yang diharapkan dapat dikelola pada tahun ini memiliki luas 7,6 hektare.

Pengelolaan lahan seluas 7,6 hektare itu sendiri sudah disiapkan secara matang sehingga usia TPA bisa lebih lama dan lebih bermanfaat di kemudian hari. “Di sana akan kita siapkan lahan sekitar 1 hektar untuk pengembangan energi dan pembakaran sampah,” ucapnya dengan menambahkan TPA seluas 7,6 hektar itu, kelak akan didesain berupa blok sel atau bungker sehingga menghasilkan gas metana dan lainnya.

“Hasil pengolahan, berupa energi berupa listrik yang dihasilkan bisa kita gunakan untuk kebutuhan di sekitar lahan, termasuk untuk kantor. Kita akan gali juga lahan itu sedalam 6 meter sehingga sampah kita masukkan ke dalam dan setelah penuh kita tutup lagi,” ujarnya. (hamzah/hm12)

Related Articles

Latest Articles