18.6 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Disdik Siantar Melepas 53 Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali membuat Program Kampus Mengajar untuk Angkatan ketiga. Melalui program ini, ribuan mahasiswa yang sudah lulus seleksi akan ditempatkan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia dan Kota Pematangsiantar merupakan salah satu sasarannya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Plt Kusdianto melalui Kasi Pembinaan PTK SMP pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar, Jalatua Hasugian mengatakan, sebanyak 53 mahasiswa dari berbagai Perguruan tinggi di Indonesia seperti Purwokerto, Malang, Medan, Pematangsiantar, dan masih banyak lagi, yang datang ke Kota Pematangsiantar.

“53 mahasiswa ini akan ditempatkan di 9 SD di Kota Pematangsiantar, baik negeri maupun swasta,” ujar Jalatua usai mendampingi Plt Kusdianto melepas 53 Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3, pada Selasa (8/3/22).

Baca juga: 802 Mahasiswa Unimed Lolos Program Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021

Jalatua menjelaskan, Program Kampus Mengajar itu merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dimana sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama 1 (satu) semester yakni mulai Maret hingga Juni 2022 untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi ini.

Para mahasiswa tersebut berasal dari program studi yang berbeda-beda. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka. “Fokus pembelajaran yang akan disampaikan adalah pembelajaran literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi dalam rangka mempersiapkan karakter siswa-siswi terhadap profil Pancasila,” terangnya.

Jalatua menegaskan, bahwa mahasiswa-mahasiswa tersebut bukanlah sedang melakukan Praktik Pengalaman Lapangan. (PPL). Melainkan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada penguatan literasi dan numerasi. Mahasiswa nantinya akan membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran baik tatap muka maupun jarak jauh. Menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi di SD tersebut selama 1 semester.

“Tolong digarisbawahi, mahasiswa ini tugasnya mendampingi guru di sekolah. Sebagai mitra, mengajar dan belajar mengembangkan konten, strategi dan media pembelajaran kreatif dan inovatif. Mereka inilah agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia. Apalagi guru yang masih gaptek teknologi,” tegas Jalatua.

Baca juga: Bagi Mahasiswa yang Ingin Mendaftar Kampus Mengajar, Ini Syaratnya

Selanjutnya, papar Jalatua, seluruh mahasiswa kampus mengajar angkatan tiga itu bertanggungjawab langsung pada Kemendikbud Ristek. Dinas pendidikan yang ada di setiap daerah hanyalah pemberi fasilitas saja. Begitu pula terhadap teknis pelaksanaan, kata dia, langsung berhubungan dengan pihak kementerian pendidikan. Selain itu, peserta “Kampus Mengajar” juga memperoleh pendanaan dari Kemendikbud Ristek.

“Teknisnya antara mereka dengan dosen pembimbing lapangan. Ada sebuah aplikasi untuk mengirim semua laporan kegiatan mereka. Bahkan, seluruh kegiatannya, biayanya, semuanya ditanggung pemerintah pusat. Kami hanya tugasnya memfasilitasi saja,” tukas Jalatua. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles