8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Digantikan Jadi PPPK, Pengamat Pendidikan: Guru Jangan Didiskriminasi dengan PNS Lainnya

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah memastikan bahwa tidak ada penerimaan guru pada pelaksanaan CPNS 2021 mendatang dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Melainkan jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK).

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan Armaya Siregar menyebut, pemerintah tidak memasukkan guru untuk kategori CPNS tahun ini merupakan sikap diskriminasi terhadap para guru. Seharusnya, guru tidak dibedakan dengan CPNS lainnya.

“Guru itu janganlah disepelekan, diskriminasi dengan PNS lainnya. Mengabdi menjadi guru yang melimpahkan tenaganya untuk anak didiknya. Jadi guru itu pekerjaan yang sangat mulia, juga memuaskan hati. Tanpa disadari, sekecil apapun hal yang dia bagikan, bisa berarti sangat besar dan menggiring seseorang pada kesuksesan. Hargailah para guru itu,” ucapnya, Sabtu (9/1/21).

Baca Juga:Guru Tak Masuk Formasi CPNS 2021, PGRI Minta Dikaji Ulang  

Katanya, penghapusan guru dari formasi CPNS akan membuat profesi guru tidak lagi dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Dia juga khawatir, dengan adanya kebijakan ini membuat jumlah guru menurun ke depannya.

Masih banyak guru-guru sekarang yang memiliki gaji dibawah rata-rata gaji yang ditetapkan suatu daerah, namun mereka masih tetap dengan sabar untuk menghadapi berbagai macam karakter anak didiknya setiap harinya, dengan berharap tetap mencoba untuk menjadi PNS.

“Kalau nanti guru-guru itu tak jadi PNS lagi, dipastikan gaji yang kurang memadai, pekerjaan menumpuk, dan tekanan agar siswa dapat nilai baik dalam ujian menjadi faktor yang membuat orang ‘takut’ untuk jadi seorang guru. Ditambah lagi, akan terjadi penurunan kualitas pengajar di masa mendatang, sebab kesejahteraan itu sudah berkurang,” jelas dia.

Seharusnya, ucap Armaya, Pemerintah membuka dua jalur rekrutmen, yakni CPNS dan PPPK. Sebab, ditilik dari tujuannya, PPPK dan CPNS memiliki sasaran berbeda.

Selain itu, para lulusan sekolah dari tingkat SMA tidak berminat meneruskan studi lanjut di berbagai jurusan pendidikan, akibat status kepegawaian dan karir profesi guru dinilai kurang dipandang. “Dulu guru itu dianggap profesi yang tidak pandang apa-apa.

Namun, setelah guru diangkat menjadi PNS dan disamain dengan PNS lainnya, banyak yang tergiur untuk menjadi guru. Apalagi kalau mereka mengenakan pakaian PNS, ada rasa bangga di hati para guru tersebut,” sebutnya.

Baca Juga:Hore! Subsidi Internet Bagi Siswa dan Guru Diperpanjang

Lebih baik, lanjut Armaya, guru honor yang sudah mengabdi puluhan tahun diangkat menjadi PNS, sedangkan yang guru baru, belum memiliki pengalaman dalam mengajar anak didik dimasukkan menjadi PPPK.

“Kalau alasannya guru tidak jadi PNS lagi karena banyaknya guru berstatus PNS yang meminta mutasi setelah pengangkatan, sepertinya tidak masuk akal. Maka dari itu, perekrutan guru PNS mendatang utamakan anak daerah. Meski disaat tes dilakukan anak daerah tersebut di bawah rata-rata nilainya,” pungkasnya.

Armaya berharap, pemerintah bisa mengkaji ulang kebijakan tersebut. Semestinya pemerintah tetap membuka jalur rekrutmen guru pada CPNS 2021 ini. Justru, seorang guru akan lebih profesional dan lebih maksimal dalam mengembangkan dirinya sebagai guru menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). (yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles