13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Cerita Lansia Lumpuh Korban Banjir Simpang Karang Sari, Pasrah Tenggelam Saat Air Masuk Rumah

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Seorang wanita lanjut usia (Lansia), Lena Sianturi (70), pasrah dan tak berbuat banyak saat banjir datang dan menggenangi rumah yang sejak lama dihuni bersama suaminya di Karang Sari.

Lansia yang telah lumpuh ini mengaku, setelah air masuk ke dalamr umahnya, dia telah pasrah dan rela tenggelam, karena dia pun sudah sangat bingung tidak tahu lagi harus kemana.I

Ia mengisahkan, malam kejadian atau awal banjir datang, persisnya malam sekitar pukul 20.00 Wib, hujan masih turun dengan lebat.

Baca Juga: Poldasu Dirikan 6 Lokasi Penampungan Warga Korban Banjir

Tak lama, air yang masuk rumah mulai meninggi. Saat itu Lena bersama suaminnya, Sariaman tetap bertahan di dalam rumah. Apalagi Lena memang sudah tak bisa berjalan, sehingga harus pasrah menyaksikan air yang mulai meninggi.

Melihat situasi yang menakutkan itu, Suami Lena yang juga sudah Lansia ikut bingung. Dia tak mau menyelamatkan diri kemudian ikut bertahan bersama istrinya Lena di dalam rumah.

Namun suaminya berusaha mengangkati kursi ke atas tempat tidur, dan mendudukkan Lena di atasnya.

Baca Juga: Banjir Jalan Bombongan Raya ‘Telan’ Korban Ratusan Sepeda Motor

“Aku sudah pasrah waktu itu, kalau mau mati biarlah mati tenggelam. Karena kupikir kemana lagi mau ngungsi aku. Aku tidak bisa jalan,” kata Lena, diwawancarai di sebuah rumah tak jauh dari genangan air yang merendam tempat tinggalnya, Minggu (6/12/20) sekira pukul 12.00 Wib.

Pasrah dan terjebak dan tak bisa bergerak di atas genangan air. Beruntung, akhirnya Lena terselamatkan pasca BPBD Kota Pematangsiantar datang ke lokasi.

Dengan perahu karet Tim BPBD menjemput Lena, lalu mengevakuasinya ke tempat yang aman. Namun saat itu Ia menolak dan memilih bertahan. Hingga akhirnya tetangganya, Dumaria Sianturi, datang dan memberi tempat pengungsian kepada Lena dan suaminya.

Baca Juga: Pertamina Peduli Korban Banjir, Salurkan 500 Paket Sembako

Kini ia telah aman dari genangan air dan tinggal di sebuah rumah kosong milik Dumaria tetangganya yang baik hati tersebut.

“Kudengar dia gak mau dijemput, jadi aku bilang sama orang BPBD supaya dia tinggal di rumah ini. Ketepatan lagi kosong. Namanya sesama manusia kita punya kasih,” ungkap Dumaria menimpali ketik Lena diwawancarai wartawan.

Meski selamat dari Banjir, Lena pun tetap bersedih. Kesedihan itu pun datang karena harta benda Lena tak terselamatkan. Kecuali pakaian lusuh yang ia kenakan ditambah lagi kondisinya yang belum sehat total sejak peristiwa kecelakaan yang dialaminya.

Lena juga mengakui bahwa dirinya telah kedua ditabrak pemotor saat berjalan kaki.

Akibat hantaman sepeda motor yang menabraknya, tangan kirinya luka dan masih dibalut kain. Saat ini Lena dirawat oleh Suaminya yang bekerja sebagai pemulung mencari barang bekas.

“Hanya pakaian yang kukenakan inilah yang selamat. Semua sudah terendam banjir. Ada beras satu karung di rumah, mungkin sudah hanyut,” katanya sedih.

Sementara itu, Plh Sekda Kota Pematangsiantar, Kusdianto yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa telah mengunjungi lokasi banjir.

Selain menyedot air yang menggenangi hunian warga. Dapur umum berencana akan dibuka pada sekitaran banjir.

Penyedotan, kata Kusdianto, dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemko Pematangsiantar.

“Kita akan membuat dapur umum di sekitar lokasi banjir. Kepada masyarakat agar selalu waspada mengingat curah hujan yang cukup tinggi. Tetaplah menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kusdianto.(hamzah/mistar)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles