11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Cabdis Siantar Jalankan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2022-2023

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Mulai tahun ajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka (KM) menjadi opsi yang dipilih oleh seluruh satuan pendidikan yang berada dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Siantar – Simalungun, James Andohar Siahaan mengatakan, setiap satuan pendidikan sudah mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan kurikulum tersebut. Bahkan sebelumnya beberapa sekolah sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka tersebut.

“Untuk sekolah di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar, dipastikan sudah mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tidak memakai K13 lagi untuk tahun ajaran 2022/2023,” katanya saat dikonfirmasi, pada Jumat (2/12/22).

Baca Juga:Ketua DWP Disdik Provsu Apresiasi Hasil Produk Kreatif Inovatif Siswa SMK Cabdis Siantar

Bahkan, lanjut James, Cabdis Siantar dalam mempersiapkan keterlibatan para peserta didik pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya, semua sekolah telah mengikuti workshop IKM. Artinya semua guru sudah memahami untuk teknik pembelajaran IKM. Kemudian secara pelaporan di Platform Merdeka Mengajar sudah ditindak lanjuti dengan Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi.

Tujuannya, agar para Guru dan Tenaga Kependidikan dapat  lebih memahami Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut. Dan Kemendikbud sudah mewajibkan pelaporan di Platform Merdeka Mengajar.

“Maka tahun 2023, semua guru-guru kita sudah ready (siap),  kemudian sarana transisi pembelajaran juga sudah mulai, termasuk untuk format kesiapan untuk kelas XII menuju Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau (SBMPTN) juga kita sudah mengacu pada yang terbaru. Kita semua sudah dari sekarang sosialisasikan KM khusus untuk kelas XII,” jelasnya.

Baca Juga:3 SMA di Siantar Simalungun Tak Punya Kepsek, Ini Kata Cabdis

Kalau untuk tingkat kesulitan, ungkap James, ada di pihak para peserta didik. Apalagi untuk memilih jurusan. Maka dari itu, Cabdis Siantar terus untuk melakukan pendekatan secara psikologi melalui guru Bimbingan Konseling atau BK. Menurutnya, supaya anak-anak tidak salah dalam memilih jurusan  yang mungkin format penerapannya sudah menggunakan IKM.

Selanjutnya, terang James, rencanakan para guru-guru BK akan dipersiapkan untuk bermitra pada para psikiater atau psikolog. Supaya bisa nanti  menerapkan suatu kedekatan antara guru dan anak didiknya. Sehingga siswa tersebut tidak salah memilih dalam hal menentukan jurusan di sekolah tersebut. “Semua sekolah sudah wajib menggunakan IKM pada tahun depan. Jadi mau tak mau, kurikulum 13 (K13)harus di tinggalkan. Karena di IKM itu ada merdeka belajar, merdeka berbagi, dan merdeka berubah. Penerapan KM sebelumnya memang tidak dilakukan dengan serentak dan masif. Penerapannya juga secara bertahap,” kata James.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles