5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Cabdis Pemprovsu Siantar-Simalungun Akan Lakukan Pra Belajar Tatap Muka Mulai 19 April 2021

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah pusat menargetkan pada Juli 2021, sekolah sudah bisa dibuka kembali. Namun, sistem pembelajaran nanti akan berbeda dengan pembelajaran tatap muka sebelum pandemi Covid-19 atau bersifat terbatas.

Hal ini dikatakan Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Pematangsiantar-Simalungun James Andohar Siahaan pada Mistar, Jumat (9/4/21).

“Sekarang sedang dilakukan rapat teknis pada seluruh sekolah-sekolah SMA/SMK, untuk simulasi pra pembelajaran tatap muka sebelum ajaran baru nantinya pada bulan Juli 2021,” ungkapnya.

James mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara melalui dinas pendidikan akan melakukan pra atau uji coba belajar tatap muka di sekolah mulai tanggal 19 April 2021.

Baca Juga:Mendikbud Minta Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Segera Digelar

Ada 4 sekolah dari semua jenjang pendidikan SMA/SMK, serta sekolah yang memiliki asrama di Siantar dan Simalungun akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

“Kami memilih SMA Negeri 4 dan SMA Budi Mulia dari Kota Pematangsiantar. Sedangkan untuk sekolah yang memiliki asrama yaitu Sekolah Yayasan Advent dan SMA Plus Raya,” urainya.

Menurutnya, keempat sekolah tersebut akan diuji, apakah benar persiapan sarana prasarana secara nyata sudah benar-benar siap. Seperti, wastafel pencuci tangan serta sabun, hand sanitizer, kamar mandi yang bersih, serta bak sampah yang ada penutupnya, dan lain sebagainya sesuai prosedur yang sudah ada sebelumnya.

Melalui pra pembelajaran tatap muka itu nantinya, Dinas Pendidikan Pemprov Sumatera Utara akan mengkaji kemungkinan pembukaan tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.

Baca Juga:Bupati Taput Nikson Nababan, Tinjau Pembelajaran Tatap Muka di Pagaran

Ia juga menjelaskan, dalam pelaksanaannya, setiap kelas dibatasi maksimal berisi 50 persen siswa. Jadi setiap kelas hanya berisi 18 orang murid saja. Untuk durasi belajar siswa di sekolah, ia menambahkan tidak akan berlangsung dalam waktu yang terlalu lama. Sekitar 2 jam setiap hari.

“Kami memberi waktu selama 7 hari pada sekolah yang ditunjuk tadi untuk mempersiapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan empat menteri sebelumnya. Jika tidak bisa disediakan, maka sekolah tersebut tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” tegas James.

Nantinya, keempat sekolah ini akan menjadi gambaran pada sekolah-sekolah lainnya. Tapi mengenai sosialisasi, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pada seluruh sekolah di Siantar dan Simalungun.

Lebih lanjut, ucap James, tentang teknis pembelajaran akan diserahkan pada sekolah masing-masing. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah yang esensial, tidak ada olahraga dan ekskul, serta kantin dan perpustakaan ditutup.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles