5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Bayi 4 Bulan Derita Kanker Hati, Butuh Uluran Tangan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Cahaya Pardila, warga Jalan Sibolga, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Pematangsiantar, menderita kanker hati atau biasa disebut atresia bilier. Bayi perempuan berusia 4 bulan itu di diagnosis menderita penyakit kanker hati. Hal ini menyebabkan pembengkakan di bagian perut dan membuat kondisi kesehatannya semakin melemah.

Meski bagian perut sudah membengkak, buah hati pasangan Nurianti (30) dan Sapardi (40) belum pernah mendapat perawatan. Lagi-lagi faktor ekonomi yang menjadi hambatan. “Kami belum periksa melalui ultrasonografi atau USG, sebab tak ada duit. Mau berobat ke dokter aja kemarin, saya harus pinjam uang dulu ke tetangga,” kata Nurianti, ibu Cahaya saat disambangi Mistar ke rumah mereka, Senin (1/2/21).

Menurut sang ibu, awalnya ia mengira, Cahaya hanya masuk angin biasa. Sebab bagian perutnya bengkak atau gembung. Namun, beberapa hari kemudian, kondisi perut Cahaya tidak berubah, justru sebaliknya semakin membesar. Kemudian bayi tersebut dibawa berobat ke Puskesmas oleh kedua orangtuanya.

Baca Juga:Balita Warga Batu Bara Ini Berjuang Melawan Kanker, Butuh Uluran Tangan Pemerintah dan Dermawan

Ternyata pihak puskesmas melihat ada yang berbeda dengan penyakit Cahaya. Mereka kemudian meminta orangtuanya agar berobat ke dokter spesialis anak. “Dokter anak itu langsung mendiagnosa Cahaya terkena kanker hati. Dan disuruh harus operasi ke Medan. Saya cuma bekerja buruh serabutan. Jujur saya cuman pasrah. Gak mungkin saya sanggup membayar biaya perawatannya. Apalagi biaya operasinya,” sambung Sapardi, ayah Cahaya sambil menundukkan kepalanya dan memegang kepala anak bungsunya itu.

Nurianti yang hanya berprofesi sebagai buruh cuci dan Sapardi buruh serabutan, mengeluh lantaran tak mampu membiayai biaya operasi anaknya yang mencapai ratusan juta rupiah. “Ketika Cahaya dalam kandungan, bahkan hingga lahir terlihat normal. Tidak ada keanehan yang timbul padanya. Cahaya lahir sama seperti bayi lainnya,” ujar Nurianti.

Memang, kata mereka, saat ini ada organisasi yang sedang mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk anaknya. Ini dilakukan sejak mengetahui kondisi bayi tersebut serta melihat langsung kondisi Cahaya.

Baca Juga:Ditemukan, Racun Lebah Madu Dapat Membunuh Sel Kanker Payudara Agresif

Ketika ditanya, apakah mereka mendapat bantuan sosial dari pemerintah daerah maupun pusat, keduanya mengatakan tidak pernah. Artinya, tidak satu pun bantuan dari pemerintah menghampiri hidup mereka. “Melihat kondisi anakku seperti itu, hati terasa sakit. Apalagi kalau dia menangis terus,” tambah Nurianti.

Awalnya ia takut dan merasa kasihan begitu anaknya divonis menderita kanker. Besar harapan orangtuanya, balita ini bisa sembuh dan ceria kembali. “Saya berharap pertolongan para dermawan untuk membantu anak kami. Kami ingin dia tumbuh seperti anak sebagaimana seusia dia,” harapnya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles