Pematangsiantar, MISTAR.ID
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan pencegahan penyakit menular yang saat ini masih terus terjadi, salah satunya adalah virus Covid-19.
Sayangnya, tingkat kesadaran mencuci tangan masyarakat ditemukan menurun di tahun kedua pandemi ini. Banyak orang menganggap bahwa cuci tangan merupakan hal yang sepele dan sering dilupakan. Padahal, kebiasaan mencuci tangan adalah awal yang baik untuk mencegah berbagai penyakit.
Di awal pandemi Covid-19 pada tahun lalu, pemerintah maupun organisasi berlomba-lomba penyediaan sarana dan prasarana cuci tangan pada pelayanan publik.
Namun, amatan Mistar di lapangan, Sabtu (29/5/21), keberadaan tempat cuci tangan di banyak tempat di Kota Pematangsiantar banyak yang tidak lengkap, bahkan banyak juga yang sudah rusak.
“Udah rusak kak, tak bisa dipakai lagi,” ujar salah seorang tukang parkir yang dekat dengan tempat cuci tangan di area pusat Pasar Horas, tepatnya di Jalan Sutomo.
Baca Juga:Parah! Tempat Cuci Tangan Cegah Covid-19 di Lapangan Merdeka Siantar Tak Ada Air dan Sabunnya
Tempat cuci tangan tersebut tampak jorok dan kumuh, karena kurang perawatan. Padahal cuci tangan tersebut tampak jelas bantuan dari salah satu bank BUMN milik pemerintah.
Ketika ditanya pada warga sekitar tempat cuci tangan itu berada, ternyata cuci tangan itu sudah lama tidak berfungsi lagi. Sehingga para pedagang maupun pengunjung pasar tidak peduli apakah sudah cuci tangan atau belum sama sekali, ketika sedang memakan makanan yang dijajakan di pasar tersebut.
Hal serupa juga terjadi di area Lapangan Merdeka atau masyarakat sering menyebutnya Taman Bunga Kota Pematangsiantar. Tempat cuci tangan sama sekali tidak berfungsi karena sudah rusak.
Di dalam wastafel juga terdapat sampah. Wastafel cuci tangan yang sediakan Pemerintah Kota Pematangsiantar itu juga tidak jauh beda dari yang di Pasar Horas. Saat ini kondisinya juga tidak lengkap tanpa sabun untuk cuci tangan dan air tidak ada di dalam tong atau tandon.
Baca Juga:Fasilitas Cuci Tangan Minim Dan Tak Terawat
Bahkan, pipa saluran pembuangan air sudah patah dan tidak kelihatan. “Udah lama seperti ini, kalau mau cuci tangan, ya ke kamar mandi sanalah, tapi jangan lupa bayar,” kata salah satu pedagang di tempat itu.
Selain di tempat pelayanan publik, salah satu protokol pencegahan penularan Covid-19 itu juga berlaku bagi pengelola tempat kerja, pelaku usaha, pekerja, pelanggan/konsumen dan masyarakat yang terlibat pada sektor jasa dan perdagangan (area publik).
Pantauan Mistar di sepanjang Jalan Sutomo dan Merdeka, tempat cuci tangan kebanyakan tidak tersedia di depan pintu masuk para pedagang tersebut. Meskipun ada, hanya terdiri beberapa usaha atau toko saja.
Berdasarkan informasi di laman kemenkes.go.id bahwa Menteri Kesehatan telah menerbitkan surat edaran tentang protokol pencegahan tersebut pada 20 Mei 2020, ditujukan bagi Pimpinan Kementerian Pembina Sektor Usaha, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia.
Surat Edaran dengan nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 itu tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha.
Ketika ditanya pada salah satu toko, mengapa tidak menyediakan tempat cuci tangan di depan toko, ia menjawab, pengunjung yang datang enggan mencuci tangan. Sehingga, air dibuang dengan mubazir begitu saja kalau tidak digunakan.
Baca Juga:Pedagang Pasar di Medan Masih Banyak Mengabaikan Prokes
“Lagian, pengunjung tidak mau cuci tangan. Bahkan ada yang marah kalau kami suruh cuci tangan dulu baru masuk ke dalam toko. Dia langsung pergi begitu saja,” ucap pemilik toko yang tidak mau disebut namanya.
Padahal, protokol pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja sektor jasa dan Perdagangan (area publik) dapat mendukung keberlangsungan usaha.
Pemasangan tempat cuci tangan ini bertujuan agar masyarakat dapat secara masif melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 melalui gerakan cuci tangan. Penyediaan fasilitas cuci tangan itu sangat penting untuk membiasakan masyarakat agar mencuci tangan setiap saat. Cucilah tangan Anda dengan tepat demi mencegah penularan Covid-19 atau penyakit-penyakit menular lainnya.(yetty/hm10)
