6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Bangunan Pasar Sia-sia, PD PHJ Klaim Pasar Kecil Tak Diminati

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bangunan pasar tradisional yang dibangun di beberapa kecamatan di Kota Pematangsiantar ternyata tak digunakan dan akhirnya menjadi bangunan terlantar dan sia-sia. Misalnya saja, Pasar Tozai dan pasar Balairung Rajawali. Kedua pasar tersebut dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ).

Kepada Mistar, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PD PHJ Imran Simanjuntak menjelaskan bahwa pasar Tozai sudah pernah diaktifkan sebelumnya lalu berhenti. Awal tahun 2020 kembali diaktifkan lagi, tapi kembali berhenti diakibatkan pandemi Covid-19. Pada awal corona mewabah, terjadi pembatasan – pembayaran di tempat umum seperti pasar, jadinya sepi kembali.

“Pada pasar Balairung Rajawali sampai saat ini belum ada serah terima dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada PD PHJ. Tapi mungkin pada Pemko Pematangsiantar sudah serah terima, saya tidak tahu. Tapi pengoptimalisasi penggunaannya pada bagian luar pasar itu sudah ada,”ucapnya, Sabtu (19/9/20).

Baca juga: Ini Pro Kontra Sejumlah Pedagang Pasar Dwikora Soal Menutup Tempat Berjualan

Selain itu katanya, pihak PD PHJ belum mendapatkan surat imbauan ataupun surat edaran dari Pemerintah Kota Siantar dalam kondisi yang bagaimana sebenarnya. Meskipun kota Siantar dikategorikan zona merah, tapi Pemerintah belum mengeluarkan Surat Himbauan dalam mengatasi pendemik ini akan dilakukan relokasi pasar. Mungkin mengantisipasinya nanti lebih mengarah pada pembatasan jam berjualan pada pedagang.

“Maksud saya begini, ketika memang ada seruan dari pemerintah Kota dalam menangani pandemik di Pasar, maka kami akan bagi Pasar ini dalam beberapa objek nantinya. Selain itu melakukan pengklasifikasian pada tingkat pemasok barang, pedagang, pengunjung, lokasi, dan jam berjualan,”katanya.

Imran juga mengakui adanya kesulitan pihak PD PHJ dalam mengoptimalkan pasar Tozai yang telah dibangun di Kecamatan Siantar Sitalasari pada tahun 2018 lalu. Sebenarnya sudah pernah dilakukan perekrutan pedagang di pasar tersebut. Tapi sayangnya, usaha untuk pengoptimalisasi pasar tersebut tidak dibarengi dengan kebijakan linear lainnya.

“Optimalisasi yang kami lakukan tidak dibarengi oleh kebijakan – kebijakan pemerintah yang linear, seperti akses transportasi publik, infrastruktur seperti lampu penerangan. Bahkan kami meminta sebagian para pemasok barang untuk membongkar barangnya di pasar Tozai, agar tidak terjadi penumpukan di pasar perluasan. Ini bisa di optimalkan jika ada kesungguhan optimal pula dari Pemerintahan Kota,”tegas Imran.

Dari segi demografinya, masyarakat yang tinggal di sekitar pasar Tozai itu rata – rata pekerjaannya adalah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah bersinergi dengan PD PHJ untuk menghimbau mereka agar belanja di pasar Tozai tersebut. Tapi tetap saja upaya itu tidak optimal, sebab paradigma kaum wanita ataupun para ibu rumah tangga disekitar Pasar Tozai masih lebih suka berbelanja ke pasar Dwikora dan pasar Horas.

“Tapi kami optimis bahwa pasar tersebut masih bisa kami optimal nantinya. Mungkin kami akan berkoordinasi lagi pada Pemerintah Kota Pematangsiantar,” Tutupnya. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles