18.6 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Balai Veteriner Medan Ambil Sampel Darah dan Liur 17 Ekor Sapi Suspek PMK di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Pertanian Kota Pematangsiantar bersama Balai Veteriner Medan (Bvet Medan) yang membidangi Kesehatan Hewan dan Masyarakat mengambil 17 sampel darah dan air liur sapi suspek atau bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK) di kelurahan Tambun Nabolon, Kota Pematangsiantar, Jumat (17/6/22).

Langkah pengambilan sampel terhadap 17 ekor sapi tersebut pun dilakukan guna memastikan hewan ternak masyarakat tersebut tertular atau terjangkit virus PMK yang sedang menjadi pembahasanan nasional.

“Hari ini kita mengambil sampel 17 ekor sapi yang suspek PMK. Sampel itu diambil dari tiga peternak, awalnya kita mendapat laporan makanya kita langsung turun mengambil sampel,” kat Kadis Ketapang dan Pertanian Kota Pematangsiantar, Ali Akbar di Kelurahan Tambun Nabolon, Jumat (17/6/22).

Baca juga: PMK Tak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Tradisional Siantar

Ali Akbar kembali menjelaskan, hasil dari pengambilan sampel darah dan air liur 17 ekor sapi yang dilakukan hari ini tersebut pun akan keluar satu minggu hingga dua minggu setelah dilakukan pengujian Balai Veteriner Medan.

“Untuk saat ini karena masih suspek, sementara hewan ternak milik masyarakat diberikan vitamin, antibiotik dan juga disinfektan untuk hewan ternak. Kita tunggu lah satu atau dua minggu lagi hasilnya baru keluar,” ujar Ali Akbar.

Dia mengatakan menjelang Idul Adha (Hari Raya Kurban) pihaknya bakal melakukan pengecekan terhadap hewan ternak seperti sapi (lembu) yang datang dari luar daerah ke Pematangsiantar.

“Kita akan mengecek di perbatasan dan dilakukan pemeriksaan. Yang membawa hewan ternak itu harus memiliki dokumen seperti, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” ungkapnya.

Teruntuk di Pematangsiantar sendiri, baru dilakukan pengambilan sampel darah dan air liur terhadap 17 ekor sapi (lembu) di Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba dan untuk daerah lain belum ada ditemukan suspek PMK.

Baca juga: 4.252 Ekor Ternak Terinfeksi PMK di Batu Bara, 2.913 Ekor Dinyatakan Sembuh

“Baru daerah Tambun Nabolon ini saja yang ada seperti ini. Daerah lain belum ada. Kita imbau masyarakat agar kandang itu bersih. Jika terindikasi PMK jangan diangonkan lagi sehingga tidak menyebar ke hewan yang lain,” katanya.

Terpisah, petugas pengambil sampel dari Balai Veteriner Medan menyampaikan pihaknya bakal melakukan pengujian lagi di laboratorium. Untuk hasilnya bakal disampaikan ke Kadis Ketapang dan Pertanian Kota Pematangsiantar.

Sekadar informasi, diketahui ada 4.000 lebih hewan yang terjangkit PMK di Sumatera Utara (Sumut). Sementara untuk Kabupaten Simalungun terdapat 60 hewan terjangkit PMK. Sementara itu, seorang warga Darma, pemilik beberapa ekor sapi yang sakit mengatakan hewan ternak miliknya tidak mau makan dan mulut mengeluarkan busa.

“Kemarin tidak mau makan, mulutnya berbusa. Tapi sekarang sudah sehat, sudah mau makan setelah ku kasih obat ramuan-ramuan,”pungkas Darma. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles