15.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Agar SDN Mampu Bersaing dengan SD Swasta, ini Kajian Dilakukan Pemko Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Agar mampu bersaing dengan sekolah dasar (SD) swasta, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melakukan kajian terhadap sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di kota itu.

Kajian itu adalah kajian peningkatan mutu pendidikan SDN. Demikian disampaikan Plt Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (BP3D) Kota Pematangsiantar Hamam Sholeh, Senin (30/11/20) pagi.

“Kajian itu kita lakukan, berangkat dari mengapa sebagian besar orang tua di Kota Pematangsiantar lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah dasar swasta daripada di sekolah dasar negeri. Kita mau mencari akar masalahnya, mudah-mudah dengan kajian itu kita bisa menemukan solusinya,” tuturnya.

Baca Juga:Tak Kunjung Difungsikan, RKB SDN 125554 Diduga Bermasalah

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tujuan kajian peningkatan mutu SDN, Sholeh mencontohkan SDN yang ada di daerah lain.

“Ambil contoh misalnya di Bandung, dari 250 SD Negeri, setelah dilakukan regrouping, itu tinggal 125. Nah, yang 125 itu ditingkatkan kualitasnya sehingga bisa bersaing dengan SD swasta,” sebutnya.

Tapi regroupingnya ternyata tidak menyelesaikan masalah. Padahal, lanjut Sholeh, untuk 10 tahun ke depan, mungkin kebutuhan SDN akan tinggi, sementara untuk membangun SDN tidak mudah.

“Itu makanya kita lakukan kajian secara menyeluruh. Harapannya tahun depan, sekolah dasar negeri kita sudah bisa bersaing. Apalagi di tengah pandemi ini, mau tak mau harus banyak penyesuaian dengan sistem belajarnya. Jadi kajian itu saat ini sedang dilakukan bekerja sama dengan lembaga kajian dari medan,” ungkapnya.

Baca Juga:Pemda Diminta Tak Langsung Buka Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Saat ini, kata Sholeh, SDN di Kota Pematangsiantar ada sebanyak 116. SDN itu tersebar di sekitar 34 lokasi, karena memang di satu lokasi itu, kata Sholeh, ada 3 sampai 4 SD, bahkan mungkin ada yang lebih.

“Ke 116 SD itu direncanakan akan diregrouping menjadi sekitar 60 ke 70 SD. Untuk itu, saat ini dinas pendidikan sudah bekerja sama dengan Unimed,” ujarnya.

Rencana kajian regrouping dinas pendidikan itu, kata Sholeh, disandingkan dengan kajian analisa peningkatan mutu SDN. “Tahun ini kajian mutunya sudah rampung, mungkin tahun depan sudah bisa eksekusi untuk regrouping,” sebutnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles