5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

138 Ekor Sapi di Siantar Terpapar PMK, Sembuh 30 dan Belum Ada yang Mati

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dari sekitar 211 ekor ternak sapi yang dipantau di Kota Pematangsiantar, sebanyak 138 ekor di antaranya diklaim telah terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sembuh 30 ekor dan belum ada yang sudah mati.

Seperti disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Pematangsiantar Robert Samosir ketika dikonfirmasi terkait pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK di Kota Pematangsiantar, Senin (4/7/22).

“Jauh sebelumnya, kita bersama dengan Polres Pematangsiantar sudah kita tangani, dan saat ini juga kita masih terus melaksanakan pemantauan-pemantauan di lapangan. Pembentukan Satgas sudah kita ajukan, sekarang sedang proses pembuatan surat keputusan,” ujarnya.

Baca Juga:PMK Serang Ternak Sapi di Simalungun Bawah

Artinya, lanjut Robert, walaupun Satgas PMK belum terbentuk di Kota Pematangsiantar, secara koordinatif pihak Pemko bersama Polri dan TNI sudah melaksanakan kegiatan penanganan di lapangan, sehingga ternak yang terpapar PMK bisa diisolasi.

“Dan hasil dari pemantauan kami di lapangan, analisa terakhir pada tanggal 27 Juni 2022 yang lalu, ada sekitar 211 ekor ternak yang kita pantau, dan138 yang terpapar. Perkembangan lebih lanjut, sudah menunjukkan peningkatan kesehatan. Yang mati tidak ada, dan dari 138 yang terpapar itu sudah ada yang sembuh 30 ekor,” beber Kasatpol PP Kota Pematangsiantar itu.

Saat disinggung mengenai antisipasi hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha, kata Robert, pihaknya telah membentuk Posko di perbatasan, bahwa ternak yang tidak memiliki surat kesehatan hewan dan surat pengantar dari kepala desa yang akan masuk maupun melintas di Kota Pematangsiantar, akan dikembalikan ke tempat asalnya.

Baca Juga:Waspada PMK, Pemko dan MUI Sosialisasikan Pemotongan Hewan Kurban di Siantar

“Walaupun pembentukan Satgas kita masih dalam proses, tapi seperti yang saya katakan tadi, tanggungjawab masing-masing institusi dan fungsi koordinasi kita sudah berjalan di lapangan,” sebutnya.

“Dan kita juga sudah membentuk pos pemantauan, baik di perbatasan maupun di kelurahan yang dianggap perlu, seperti di Mekar Nauli Kecamatan Siantar Marihat sudah ada pos pemantauan, karena kemarin ada 159 ekor yang harus kita pantau di sana,” tuturnya lagi.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles