Jakarta, MISTAR.ID
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) disebut sukses menjalankan Misi DART, yakni misi menabrak asteroid Dimorphos pada Selasa (27/9/22). DART adalah misi pertama sejarah umat manusia untuk mencoba membelokkan objek antariksa di luar angkasa.
Meski pesawat antariksa telah berhasil menabrak asteroid Dimorphos yang dijadikan target, tetapi misi DART belum berakhir. Tabrakan itu menjadi awal baru untuk penelitian lanjutan yang akan dilakukan para peneliti.
Dalam meneliti dampak dari tabrakan itu, misi Hera dari Badan Antariksa Eropa (ESA) akan diluncurkan pada 2024. Kemudian pesawat ruang angkasa bersama dua CubeSat diperkirakan akan tiba di asteroid Dimorphos dua tahun kemudian.
Baca Juga:Tes Pertahanan Bumi, NASA Sengaja Tabrakkan Pesawat ke Asteroid
Hera akan mempelajari kedua asteroid, mulai dari mengukur sifat fisik Dimorphos, memeriksa kawah yang disebabkan DART, hingga memeriksa orbitnya. Nantinya hasil penelitian ini akan digunakan untuk membangun strategi pertahanan planet yang efektif.
Dilansir dari CNN, salah satu CubeSat dari Badan Antariksa Italia akan terbang ke Dimorphos untuk mengambil gambar dan video hasil tumbukan dari asteroid dan mungkin bahkan melihat kawah yang mungkin ditinggalkannya. Satelit mini juga akan melihat sekilas belahan Dimorphos yang berlawanan dari Bumi.
CubeSat juga akan berputar untuk mengarahkan kameranya ke Dimorphos saat terbang. Dengan kamera ini, kita dapat melihat dampak tabrakan pada asteroid tersebut.(cnnindonesia/hm15)
