13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Perbaikan Jalan Nasional di KM 6,5 Sitinjo Dairi Berjalan Lambat

Sidikalang, MISTAR.ID

Pekerjaan proyek Jalan Nasional KM 6,5 Sitinjo Kabupaten Dairi yang sempat terputus karena diterjang banjir bandang dinilai berjalan lambat. Proses perbaikan itu sudah berlangsung berbulan-bulan, namun belum tuntas juga, padahal semula disebut hanya tiga minggu saja.

Warga juga mempertanyakan pernyataan Pemkab Dairi sebelumnya yang menyebutkan waktu perbaikan jalan dimaksud hanya membutuhkan waktu tiga minggu sudah rampung tapi kenyataannya tidak demikian.

“Sejak dimulainya pekerjaan di situ tak ada plang nama proyek sehingga kita masyarakat tidak tahu siapa pemborongnya karena kalau kita lihat di lapangan proyek itu dikerjakan UD Usaha Kita asal Sidikalangnya tapi ada yang bilang pemborongnya PT Wika. Entah mana yang benar,” kata warga tersebut kepada Mistar, Rabu (17/3/21).

Baca juga: Banjir di Sinaksak Simalungun, Warga Salahkan Proyek Pembangunan Jalan Tol

Selain warga para pengguna jalan keluhkan lambatnya proses perbaikan Jalan Nasional Sidikalang- Medan di kilometer 6,5 Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Dairi. Perbaikan tak kunjung selesai sejak putus total, Selasa (5/1/21) lalu.

Seorang sopir angkutan umum saat melintas di lokasi, Rabu (17/3/21) mengatakan, proses perbaikan jalan jurusan Sidikalang- Medan sangat lama. Pada hal, sebelumnya diinformasikan akan selesai dalam waktu tiga minggu.

“Memang baru- baru ini kendaraan sudah bisa melintas, meski dilakukan sistem buka tutup. Namun, sering mengakibatkan macet panjang. Apa lagi setelah ada pembongkaran timbunan yang dilakukan pekerja. Sehingga proses perbaikan semakin lama,” katanya.

Dikatakannya, sementara bila pengendara melalui jalur alternatif, kondisi jalannya sudah rusak parah. Bahkan kendaraan dengan bermuatan berat sering terperosok. “Kondisi jalan alternatif sudah rusak berat sudah sulit dilalui, dan menambah jarak tempuh,” ucapnya.

Selama jalan itu putus, sopir angkutan merugi, baik dari waktu, bahan bakar dan suku cadang kendaraan. Namun, kita tetap berharap perbaikan jalan itu bisa segera tuntas, agar arus lalulintas bisa lancar.

Baca juga: Jalan Nagori Rusak Akibat Proyek Tol, Warga Bandar Tinggi Pasang Portal

Sementara itu, Staf Pengawas pelaksana Proyek dari PT Wika, Aris mengatakan, pekerjaan masih sesuai dengan jadwal. Saat ini, proses pekerjaan penimbunan badan jalan menggunakan base b. Ia optimis pekerjaan itu akan selesai tepat waktu. Sesuai surat perintah mulai kerja (SPMK) proyek itu selesai pada 11 April akan datang.

Ia mengaku, pembongkaran timbunan badan jalan bukan karena tidak sesuai spesifikasi. Tetapi karena kondisi tanah timbunan tipe granular tidak stabil 100 persen, sehingga dilakukan pembongkaran diganti dengan material base b.

Kontruksinya menggunakan box culvert. Pada bagian dasar sisi badan/kaki dipasang bronjong dan bagian atas sisi badan jalan kiri-kanan akan ditanami rumput. Pekerjaan perbaikan jalan putus dituding tidak transparan terkait besaran anggaran yang digunakan. Di lokasi pekerjaan tidak ada plang proyek sebagai informasi pekerjaan. Aris mengaku, tidak mengetahui besaran anggaran untuk perbaikan jalan tersebut, dan tidak memiliki kapasitas terkait anggaran.

Baca juga: Polemik Proyek Jalan Produksi Perikanan, Komisi II DPRD Batu Bara Gelar RDP

“Kita pengawas dan pelaksana lapangan. Hanya mengetahui material, alat berat yang dibutuhkan, tetapi untuk melakukan pembayaran adalah manajemen kepada pihak vendor. Manajemen dan BPJN-lah yang mengetahui berapa besaran anggaran yang digunakan,” ucapnya.

Sampai saat ini, lanjutnya, tanah timbunan yang sudah digunakan mencapai 4.500 kubik dan ditambah base b sebanyak 40 kubik dan lainnya. Pantauan wartawan di lokasi, polisi lalu lintas Polres Dairi sibuk mengatur jalur buka tutup dan proses pekerjaan proyek masih berlangsung (manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles