27.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Presiden Jokowi Sebut Keberanian Hentikan Ekspor Bahan Mentah Berdampak Positif

Jakarta, MISTAR.ID

Keberanian pemerintah Indonesia menghentikan ekspor bahan mentah tambang ternyata berdampak positif bagi neraca perdagangan RI. Hal ini diungkap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan bertekad melanjutkan kebijakan tersebut.

“Keberanian kita men-setop itu (ekspor bahan mentah bijih nikel) hasilnya kelihatan. Oleh karena itu kita lanjutkan setop bauksit, tembaga, timah, dan lain-lain,” kata Presiden saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin (3/1/22).

Presiden menjelaskan Indonesia telah memperoleh surplus neraca perdagangan selama 19 bulan berturut-turut. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia sejak Januari 2021-November 2021, mencatat surplus 34 miliar dolar AS atau 19 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Kemudian, nilai ekspor Indonesia naik 49,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) per November 2021, dan impor yang termasuk bahan baku penolong, juga naik 52,6 persen.

Baca juga: Pemerintah Resmi Larang Ekspor Batubara, Pengusaha: Jangan Main Sapu Jagad

“Ekspor kita kenapa naik? Salah satunya karena kita hentikan ekpsor raw material, bahan mentah dari mineral batu bara kita yaitu nikel. Yang saya lihat 1-2 miliar dolar AS akhir tahun, kemarin hampir 21 miliar, atau 20,8 miliar dolar AS,” jelas Presiden Jokowi. Menurut presiden menekankan hilirisasi industri akan menjadi kunci kenaikan ekspor Indonesia. Sejalan dengan itu, daya saing perekonomian Indonesia juga meningkat. “Dan kalau kita lihat ranking competiveness kita juga naik tiga peringkat. Dalam posisi yang sangat berat di 2021, kita bisa naik 3 peringkat ini juga kita patut syukuri,” ujarnya.

Pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan
Batubara.

Jika bijih nikel diolah menjadi produk hilir seperti feronikel maka nilai tambah komoditas tersebut dapat mencapai 14 kali, dan jika menjadi billet stainless steel dapat mencapai 19 kali. Pemerintah berencana melanjutkan kebijakan penghentian ekspor bahan mentah tambang untuk bauksit pada tahun 2022, dan selanjutnya tembaga, dan lainnya. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles