10 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Pakar Klaim, Literasi Digital Mampu Dorong Anak Belajar Mandiri

Jakarta, MISTAR.ID

Pakar ilmu komputer dari Smart Learning Center and Character PGRI, Richardus Eko Indrajit, mengklaim, literasi digital akan mampu mendorong anak untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan sesuai minatnya.

“Sekarang ilmu apa pun ada di internet,” kata Richardus yang merupakan profesor ilmu komputer di ABFI Institute of Perbanas, dalam diskusi yang digelar secara daring pada Sabtu (20/2/21).

Dari kacamata seorang pendidik, Eko melihat literasi digital bukan semata mengikuti tren, namun, sebuah keharusan karena teknologi digital, terutama internet, sering dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Risiko Keuangan Digital

Melihat kenyataan bahwa semua materi ajar dapat ditemukan di internet, Eko mendorong guru, dosen dan pendidik untuk selangkah lebih maju yaitu tidak terpaku memberikan materi yang bisa didapat di dunia maya.

“Tugas guru, salah satunya saat ini, menanamkan supaya murid memiliki literasi digital supaya mereka bisa belajar secara mandiri,” kata Eko.

Untuk membentuk kemampuan siswa yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk belajar mandiri, bukan hanya guru dan siswa yang dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital, namun, juga orang tua dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Sekolah di Simalungun Siap Sambut Era Digitalisasi Tahun 2021

Ketika anak mampu belajar secara mandiri, dia akan mendalami pengetahuan, fase knowledge deepening, sesuai dengan minatnya.

Begitu memiliki pengetahuan yang mendalam, dia akan menciptakan sesuatu berdasarkan ilmu yang dimiliki, atau fase knowledge creation, untuk membantu masyarakat.

Knowledge creation tidak melulu berupa teori, namun, juga bisa berupa produk, jasa, bahkan hingga resep masakan.

“Itu lah inti literasi teknologi atau digital, supaya peserta didik bisa belajar secara mandiri, mendalami ilmu sesuai talentanya, menciptakan hal-hal inovasi untuk memenuhi kehidupan di masyarakat,” kata Eko.

Eko menilai di era digital seperti ini, peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi, tapi, guru yang tidak memanfaatkan teknologi lambat laun akan tergantikan karena tidak relevan dengan perkembangan zaman.(antara/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles