13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Menteri BUMN Erick Thohir, Tekankan Pemerintah Genjot Vaksin Buatan Anak Bangsa

Jakarta,MISTAR.ID

Pemerintah telah mengumumkan, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia kian menipis. Suplai yang dijanjikan dari berbagai produsen tak kunjung datang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim, pemerintah tidak hanya mengandalkan impor vaksin saja. Tapi, juga mencari jalan keluar untuk bisa membuat vaksin Covid-19 buatan anak bangsa. Apa vaksin nusantara?

“Kita terus tekankan pemerintah tidak hanya impor vaksin, tapi terus mencari jalan untuk vaksin Merah Putih atau vaksin kerjasama pihak swasta Indonesia dengan swasta asing, sesuai standar WHO dan mekanisme yang ada Indonesia,” jelas Erick dalam Milenial Fest x PPI Belgia secara virtual, Sabtu (17/4/21).

Baca Juga: China Gandeng Indonesia Untuk Jadi Produsen Vaksin Raksasa ASEAN

Semua upaya itu, kata Erick untuk mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity bisa terjadi di Indonesia. “Di mana targetnya 70% masyarakat Indonesia bisa divaksin,” imbuhnya.

Apabila program vaksinasi bisa dipercepat, maka kata Erick ini bisa menjadi game changer bagi Indonesia untuk bisa mengurangi angka kematian dan mengurangi penularan Covid-19.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, rencana ketersediaan vaksin secara total pada Maret dan April sebesar 30 juta dosis, di mana masing-masing 15 juta dosis. Hanya saja realisasinya adalah 20 juta dosis.

“Sehingga, laju vaksinasinya, mohon maaf seluruh temen-temen media, agak kita atur kembali sehingga kenaikan tidak secepat sebelumnya karena vaksinnya yang berkurang supply-nya,” ungkap Budi.

Baca Juga: Indonesia, Turki Dan China Beri Izin Darurat Vaksin Sinovac

Kekhawatiran akan pasokan vaksin sudah disampaikan Budi sebelumnya pasca aksi beberapa negara yang berniat menahan produksi dan distribusi ke negara lain. Tidak cuma Indonesia, banyak negara lain juga alami perlambatan dalam vaksinasi.

“Kita sedang nego dengan negara produsen vaksin. Mudah-mudahan Mei kembali normal dan kita lakukan vaksinasi dengan rencananya sebelumnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan, sampai dengan hari ini, Sabtu (17/4/21) pukul 15.00 WIB, total masyarakat yang sudah divaksin tahap 1 mencapai 10.801.244 atau mencapai 26,77% dari target sasaran vaksin.

Kemudian total yang sudah divaksin tahap 2 mencapai 5.889.716 atau 14,6% dari target sasaran vaksin. Adapun, target sasaran vaksin tahap 1 dan 2 yakni sebanyak 40.349.049. (CNBC Indonesia/hm13)

Related Articles

Latest Articles