Jakarta, MISTAR.ID
Indonesia kini berada di empat besar dunia dalam bidang fintech, di bawah Amerika Serikat (AS), India dan Inggris. Demikian ditegaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021 “Fintech for Faster Economic Recovery” yang disaksikan secara virtual, Sabtu (11/12/21).
Sri Mulyani menyampaikan, seringkali Indonesia menuai banyak pujian di setiap forum internasional karena mampu melahirkan banyak unicorn.
Menurutnya, Indonesia ibarat sudah masuk liga primer dunia dalam bidang financial technology (fintech). Maka sudah sepatutnya, dunia usaha sekaligus regulator juga memiliki pandangan yang lebih luas.
Baca Juga:Jokowi Restui Rencana Menkeu Turunkan PPh Pasal 21 Final
“Kita sudah di big four, liganya tuh sudah liga primer, jangan main seperti liga kecamatan,” jelasnya. Hal ini juga yang membuat investor tertarik dengan fintech di tanah air. Apalagi China kini tengah dijauhi setelah beberapa permasalahan yang muncul.
“Indonesia big enough market, size economy, population dan selama ini kita very open terhadap inovasi,” sebutnya. Fintech masuk ke dalam teknologi digital yang akan dibahas dalam pertemuan G20. Indonesia yang menjadi presidensi harus mengambil momentum agar ikut menentukan arah ke depan.
Baca Juga:Menkeu Pastikan Indonesia Resesi!
“Saya berharap di G20 ini teman-teman industri kasih kita masukan dong,” ajak Sri Mulyani ke pelaku industri yang hadir. Industri juga bisa memantau lebih dekat perkembangan dari banyak negara. Indonesia bisa mencontoh aturan atau cara main yang bagus dan sekaligus belajar dari kesalahan yang dilakukan negara lain. “Supaya kita bisa mencari keseimbangan,” terangnya.
Selain teknologi digital, isu yang dibahas adalah mengenai pemerataan vaksinasi di seluruh dunia, sinkronisasi kebijakan antar negara, perubahan iklim, inklusi keuangan serta perpajakan global. “Ini event besar juga harus connect dengan kondisi kita sendiri,” ungkapnya.(cnbc/hm10)
