18.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Komisi III Curiga, Cleaning Service Kejagung Simpan Duit Rp 100 Juta dan Selalu Dikawal

Jakarta, MISTAR.ID

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengungkap, dalam kasus kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung ada cleaning service mencurigakan yang tengah diperiksa kepolisian. Orang ini, kata Arteria, selalu didampingi anak buah mantan Jaksa Agung Muda (JAM) setiap pemeriksaan. Bahkan diduga memiliki rekening di atas seratus juta.

Hal itu ditanyakan Arteria kepada Jaksa Agung ST Burhanudin dalam rapat kerja di Komisi III DPR RI, Kamis (24/9/20).

“Apa benar dicek juga rekening uangnya di atas seratus juta tuh cleaning service. Apa benar kalau dia diperiksa didampingi anak buahnya mantan JAM,” ujar Arteria.

Cleaning service ini bekerja di lantai bawah. Namun, kata Arteria, dia memiliki akses sampai ke lantai 6 gedung Kejaksaan Agung yang diketahui lantai munculnya api.

Baca Juga:Polri Buru Pembakar Gedung Kejagung

“Satu cleaning service Kerja di Lantai bawah, lantai dasar kok bisa sampai ke lantai enam yang ditengarai dia itu bukan hanya cleaning service bisa berbuat sesuatu,” kata Arteria.

Politikus PDI Perjuangan ini meminta Jaksa Agung agar mencurigai cleaning service ini. Supaya tidak ada upaya manipulasi keterangan.

Bahkan, Arteria mengatakan cleaning service itu kini berkepala plontos. Dicurigai supaya menyulitkan untuk pemeriksaan DNA.

“Apa benar pak ada penampilan baru yang bersangkutan dibotakin. Kalau dibotakin hati-hati pak sulit kalau mau cek DNA rambutnya sudah plontos,” ucapnya.

Arteria memperingatkan Jaksa Agung supaya tidak mudah percaya orang terkait proses hukum kebaran tersebut. Dia juga mendorong penyidikan ini hingga diungkap siapa aktor intelektualnya.

Baca Juga:Ungkap Jejak Pemicu Kebakaran Kejagung, 24 CCTV Diamankan

“Harusnya pak jaksa Agung jangan terlalu percaya orang harus diatensi dan dicermati proses hukum terkait kebakaran. Pak jaksa Agung orang baik gak tau mana yang bahaya dan tidak bahaya dan tidak bahaya,” kata dia.

“Kami juga minta Harus diusut siapa yang melakukan, katanya polisi kan ada, siapa yang membantu melakukan, siapa aktor intelektual, apa karena kesengajaan atau kelalaian atau apa ini agar tidak terlalu lama spekulasi kejaksaan atau apa,” katanya.

Diperiksa Pakai Detektor Kebohongan

Terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pindana Umum (Jampidum), Fadil Zumhana mengungkap perkembangan pengungkapan kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung), akhir Agustus 2020.

Pihaknya sudah mengerahkan 131 saksi untuk dikulik keterangannya di Mabes Polri, salah satunya adalah petugas kebersihan Kejagung yang memiliki akses ke lantai 6 Gedung Utama. Saksi diperiksa dengan lie detector atau pendeteksi kebohongan.

“Kami mengerahkan saksi-saksi yang diperlukan penyelidik ketika itu untuk mengungkap adanya peristiwa pidana di situ. Sampai selesainya penyelidikan ini, 131 saksi kami kerahkan seluruhnya, siapapun yang diminta penyelidik Mabes Polri kami izinkan dan kami dukung, bahkan kami dampingi di sana, sampai cleaning service kami dampingi supaya yang bersangkutan memberikan keterangan yang terang dan jujur,” kata Fadil secara virtual dalam Rapat Kerja Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/9/20).

Baca Juga:Pasca Kebakaran Gedung, Kejagung Pastikan Dokumen Kasus Aman

Fadil menjelaskan, pihaknya meminta Mabes Polri mengungkap pelaku tindak pidana ini, baik sengaja atau akibat kealpaan. Dari gelar perkara itu, penyelidik menyampaikan bahwa ada bukti permulaan yang cukup, sehingga dinaikan ke penyidikan.

“Dan kami memahami dan kami menyetujui langkah penyidik itu, bahkan kami apreasiasi karena kami tunggu juga siapa pelaku tindak pidana ini,” ujarnya.

Fadil mengungkap bahwa petugas itu bernama Joko, yang memang beberapa kali diperiksa. Dia bahkan diperiksa menggunakan lie detector.

Fadil juga membenarkan bahwa petugas kebersihan itu memiliki akses ke lantai 6 Gedung Utama Kejagung. Soal saldo rekeningnya yang mencapai Rp100 juta, pihaknya akan mendalami soal aliran dana tersebut.

“Ketika proses penyelidikan itu ada dilaporkan ke jaksa yang saya tunjuk, tapi ini dalam proses penyidikan kita dalami itu uang apa dan dari mana nanti itu akan kami bongkar karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia, ketika penyidikan ini kami minta dari penyidik ungkap itu darimana uangnya,” tandasnya. (merdeka.com/okezone/hm01)

Related Articles

Latest Articles