26 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Kasus Covid-19 Melonjak, Indonesia Belum Mencapai Puncak

Jakarta, MISTAR.ID

Rekor lonjakan Covid-19 terus terjadi di Indonesia. Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani memperkirakan Indonesia sebenarnya belum mencapai puncak Covid-19. Data terakhir penambahan kasus sebanyak 1.331 pada Kamis 18 Juni 2020 hingga pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 42.762.

“Saya rasa masih belum bisa dikatakan sebagai puncak karena kasus masih terus naik. Dikatakan sudah melewati masa puncak ketika jumlah kasus melandai secara konsisten,” kata Laura, Jumat (19/6/20).

“Jadi, ke depannya jika masih terus di angka 1.000, kemungkinan belum mencapai puncaknya,” sambungnya.

Baca juga: Update Corona 13 Juni: 37.420 Positif, 13.776 Sembuh, Sumatera Utara Bertambah 88 Kasus Positif

Laura berharap angka kasus positif Covid-19 di Indonesia melonjak hanya pada pekan ini. Pada minggu selanjutnya, diharapkan Laura, sudah terjadi penurunan kasus karena penyebarannya telah terlacak.

Laura menilai pemerintah sudah cukup masif melakukan pemeriksaan serta pelacakan penyebaran virus corona di Indonesia. Ia meminta agar ke depannya pemeriksaan terhadap spesimen terus digencarkan.

“Saya rasa sudah cukup masif untuk menjaring kasus positif di masyarakat tetapi perlu ekstra lagi karena sudah dilakukan pelonggaran PSBB,” ucapnya.

Hingga Kamis, 18 Juni 2020, pemerintah total telah melakukan pemeriksaan terhadap 580.522 spesimen terdiri dari RT-PCR sebanyak 557.831 dan 12.691 TCM. Dari pemeriksaan spesimen tersebut, hasil akumulatif terhadap spesimen yang negatif sebanyak 315.897.

Baca juga: Penularan Covid-19 pada Anak-anak di Sumut Capai 3,6 Persen

Sementara itu, hasil spesimen yang menunjukkan positif Covid-19 sebanyak 42.762. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.331 kasus. Angka itu merupakan yang tertinggi selama virus corona mewabah di Indonesia.

Jumlah pasien sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 555 orang, sehingga totalnya menjadi 16.798 orang. Untuk kasus meninggal dunia totalnya menjadi 2.339, setelah mengalami penambahan sebanyak 63 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengakui bahwa memang masih banyak penularan virus corona di tengah maayarakat. Oleh karena itu, kata Yurianto, tidak ada pilihan lain kecuali mematuhi protokol kesehatan, serta membudayakan untuk menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.(okezone/hm03)

Related Articles

Latest Articles