17.6 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Jika Corona Varian Baru Masuk Indonesia, Fasilitas Kesehatan Bakal Lumpuh

Jakarta, MISTAR.ID
Berdasarkan penelitian, corona varian baru memiliki daya penularan yang lebih cepat dan masif. Sehingga, akan berimplikasi terhadap penambahan kasus baru dan menyebabkan keterisian rumah sakit (RS) penuh.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo memperkirakan, fasilitas kesehatan di Indonesia bakal mengalami kelumpuhan bila varian virus corona dari mutasi jenis baru dengan nama ilmiah VUI 202012/01 masuk ke Tanah Air.

“Meskipun varian baru tidak lebih mematikan, tetapi lebih cepat menular, artinya semakin banyak orang tertular. Itu akan membuat RS kelabakan, mungkin tidak menambah ICU karena gejala tidak berat, tetapi tentu RS juga kewalahan,” terang Windhu, Senin (28/12/20).

Windhu memprediksi dengan kondisi sistem kesehatan dan fasilitas kesehatan di Indonesia saat ini, ia pun menilai Indonesia belum siap dan bakal kewalahan bila virus corona varian baru itu masuk ke Indonesia.

Baca Juga:Varian Baru Corona Menyebar di 16 Negara, Berikut Ini 7 Gejalanya

Tak hanya fasilitas kesehatan seperti RS, namun tenaga medis dan sumber daya manusia (SDM) lain di sektor kesehatan pun bakal limbung bahkan boleh jadi kekurangan dalam menangani pasien Covid-19 di Indonesia.

“Kalau kita kemasukan virus baru ini, tentu fasilitas kesehatan menjadi overload, kelabakan. Tambah bed itu bisa di RS, gampang, tetapi yang sukar SDMnya, para tenaga medis itu,” kata Windhu mengingatkan.

Oleh sebab itu, ia pun mengajak pemerintah dan masyarakat berkolaborasi menerapkan langkah preventif alih-alih membiarkan virus corona varian baru Inggris itu masuk. Windhu tetap meminta pemerintah daerah fokus menggencarkan testing, tracing dan treatment (3T). Sementara masyarakat juga diminta tetap patuh menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga:Waspada Varian Virus Baru Covid-19, Pemerintah Perketat Regulasi Pelaku Perjalanan dari Eropa

Kendati demikian, untuk WNA dan WNI dari wilayah Eropa dan Australia serta WNI dari Inggris diberikan pengecualian untuk tetap bisa masuk ke wilayah Indonesia.

Namun dengan catatan, mereka harus menunjukkan hasil negatif tes menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab di negara asal yang berlaku maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan.

Imbas mutasi virus baru ini, belasan hingga puluhan negara menutup akses penerbangan dari dan ke Inggris. Beberapa negara juga sudah tercatat menemukan varian baru itu seperti di Kanada, Jepang, Singapura, dan Prancis.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles