6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Indonesia Darurat Kebocoran Data Pribadi, Anggota DPR RI Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkrit

Jakarta, MISTAR.ID

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus merasa khawatir dengan dugaan kebocoran 105 juta data pemilih dari KPU yang di diunggah oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas ‘Bjorka’. Data kependudukan yang diduga bocor itu dijual oleh anggota forum dengan username ‘Bjorka’ dalam sebuah unggahan di situs Breached Forums.

“Tentu kita merasa prihatin bagaimana data pribadi yang sifatnya rahasia dan berharga kerap bisa bocor di dunia maya. Apalagi data-data pemilih yang diduga bocor ini berisi informasi penting dan sensitif, seperti nama lengkap, NIK, nomor KK, alamat lengkap, tempat dan tanggal lahir, usia, jenis kelamin, hingga keterangan soal disabilitas,” kata Guspardi dalam keterangannya, Senin (12/9/22).

Dugaan kebocoran data ini menjadi kasus dalam kurun waktu sebulan terakhir. Dimana Bjorka juga merilis kebocoran data 26 juta data pelanggan layanan internet, data registrasi SIM Card yang diklaim berjumlah 1,3 miliar dari empat operator, serta 17 juta data pelanggan PLN.

Baca juga:Bjorka Klaim Bersiap Serang Pertamina

“Ini menandakan kebocoran data di Indonesia tidak saja mengkhawatirkan, tetapi sudah masuk dalam kondisi darurat kebocoran data pribadi,” ujar Guspardi.

Legislator asal Sumatera Barat itu menilai terus berulangnya dugaan kebocoran data ini sudah sangat mengkhawatirkan dan harus bisa dihentikan. Guspardi meminta pemerintah mengambil langkah konkret untuk mencegah kebocoran data terjadi lagi.

Baca juga:Bjorka Si Peretas yang Dielu-elukan Warganet, Bocorkan Data Sejumlah Pejabat yang Buat Gerah

Lebih lanjut Guspardi juga meminta KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk melakukan investigasi dugaan kebocoran data pemilih. Dia menyarankan KPU berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil tiap-tiap daerah dan bekerja sama dengan Polri, khususnya Siber Polri serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengusut sumber yang membocorkan data tersebut.

“Jangan sampai data pemilih yang bocor ini menjadi hal yang kontraproduktif pada penyelenggaraan Pemilu 2024,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan adanya dugaan kebocoran data yang diklaim berasal dari KPU oleh anggota forum Breached, Bjorka. Mereka mengaku punya data 105.003.428 penduduk, meliputi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia.

Data tersebut disimpan dalam file berukuran 20 GB atau 4 GB setelah dikompres.Bahkan, untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data secara gratis. (detik/hm06)

Related Articles

Latest Articles