19.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

DPR Minta Polri Bentuk Tim Khusus Tangani 279 Juta Data Bocor

Jakarta, MISTAR.ID

Kebocoran data yang terjadi meliputi 279 juta data masyarat Indonesia diminta harus ditangani secara khusus oleh pihak kepolisian RI karena kebocoran data ini bisa berdampak jauh dan berbahaya.

Hal ini diungkap Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni dengan meminta Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditipidsiber) Bareskrim Polri membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Sahroni menilai perkara perlindungan data pribadi ini harus mendapat perhatian khusus.

“Sehingga tugas Siber Polri selain mengusut tuntas penyelewengan data, juga harus terus memberi edukasi kepada masyarakat. Kalau perlu, Siber Polri bentuk pasukan khusus, karena data ini hal yang sangat sensitif” kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (21/5/21).

Baca juga: Tokopedia Diretas, 15 Juta Data Pengguna Bocor !

Dia berkata, fenomena kebocoran data sangat mengkhawatirkan karena memungkinkan informasi sensitif dan penting warga Indonesia jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hal tersebut akan sangat berbahaya dan merugikan negara jika disalahgunakan. Sahroni menilai, seringnya fenomena kebocoran data pribadi menunjukkan bahwa otoritas maupun publik di Indonesia belum serius melindungi data penduduk.

“Isu kebocoran data pribadi penduduk ini bukan yang pertama kalinya. Kemarin sudah sempat juga ada isu jual data pasien Covid-19 di Indonesia,” tutur Sahroni.

“Hal ini menunjukan bahwa Indonesia belum serius untuk melindungi data pribadi, berbeda dengan negara-negara lain yang justru sangat serius memikirkan perlindungan data pribadi warganya. Hal ini juga dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap keamanan data pribadinya,” imbuh dia lagi.

Baca juga: Gawat! 230 Ribu Data Pasien Covid-19 Dijual di Dark Web, Menkominfo: Kami akan Telusuri bersama Badan Siber

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dalam kesempatan berbeda menyatakan telah membentuk tim khusus di bawah Dirtipidsiber untuk mengusut perkara ini hingga tuntas.

“Sedang dipersiapkan mindik [administrasi penyidikan] untuk legalitas pelaksanaan anggota di lapangan. Saat ini dari Kominfo, Kependudukan dan BPJS sedang mendalami hal kebocoran tersebut,” ucap Agus. Sebelumnya data 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.

Berdasarkan pantauan media, data itu diunggah oleh akun bernama kotz. Dalam deskripsinya, data yang dimilikinya itu terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat.

Baca juga: Badan Siber Bantah Ada Kebocoran Data Pasien Corona

Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia. Bahkan, akun tersebut menyatakan ada 20 juta data foto pribadi di dalam data yang dimilikinya itu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim telah mengajukan pemblokiran terhadap dua dari tiga situs untuk mengunduh satu juta dari 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor dan dijual Raid Forums.

Dari jumlah 279 juta data yang ramai diperbincangkan, Kominfo menemukan kurang dari 1 juta di antaranya diduga kuat dari data BPJS Kesehatan yang bocor. (cnn/hm09)

 

Related Articles

Latest Articles