9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Covid-19 Menggila di Tiga Negara, Termasuk Malaysia dan Indonesia

Jakarta, MISTAR.ID

Belakangan, kasus Covid-19 menggila di negara-negara Asia Tenggara. Seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Jumlah kasus pandemi ini mengalami rentetan peningkatan yang sangat tinggi khususnya dalam beberapa waktu terakhir.

Ketiga negara ini juga mulai mengatur strategi demi menanggulangi tingginya angka infeksi virus ini. Di Vietnam, kasus Covid-19 saat ini sudah mencapai 23.385 orang, dengan 102 orang di antaranya meninggal. Program vaksinasi pun berjalan lambat dan pemerintah setempat juga masih berusaha membeli vaksin.

Sebab itu, pemerintah Vietnam memutuskan memberlakukan penyekatan arus mobilitas penduduk dari dan menuju Ibu Kota Hanoi mulai Kamis (8/7/21) lalu akibat lonjakan kasus infeksi.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Tingkat Kematian Nakes di Jatim Hampir 140

Dilansir dari media, Sabtu (10/7/21), transportasi umum yang menghubungkan 14 provinsi yang dinyatakan sebagai zona merah Covid-19 menuju Hanoi untuk sementara tidak diperbolehkan beroperasi. Bukan itu saja, pemerintah Ibu Kota Hanoi juga meminta penduduk di sana untuk sementara waktu tidak bepergian bila memang tidak ada keperluan mendesak.

“Jumlah mobilitas penduduk dari dan menuju ibu kota sangat tinggi, dan membuat virus mudah menyebar di tengah masyarakat,” demikian isi pernyataan kantor gubernur Hanoi.

Vietnam memang tengah kalang kabut. Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di negara komunis ini mulai terjadi sejak April. Pemerintah mencoba melakukan penanganan, hanya saja virus yang banyak bermutasi termasuk varian Delta lebih cepat menyebar di kawasan perindustrian, termasuk di Kota Ho Chi Minh.

Pada Senin lalu, bahkan kasus harian infeksi Covid-19 di Vietnam memecahkan rekor mencapai seribu orang akibat penyebaran virus varian Delta. Pada Kamis, kasus harian di Vietnam bertambah menjadi 1.314 orang.

Baca Juga:Pandemi Covid-19, 458 Dokter di Indonesia Gugur

Pemerintah Kota Ho Chi Minh juga memberlakukan larangan mobilitas dan kerumunan penduduk hingga 15 hari ke depan. Mereka juga menutup sementara arus penerbangan dari dan menuju luar negeri. Kebijakan serupa juga diterapkan di wilayah tetangga Ho Chi Minh, Dong Nai. “Situasi di Ho Chi Minh sangat rumit karena diperkirakan masih akan terjadi lonjakan kasus, yang membuat layanan kesehatan semakin tertekan,” kata Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long.

Kemenkes Vietnam mengutus 10.000 tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga perawat untuk membantu penanganan Covid-19 di Ho Chi Minh.

Adapun di Malaysia, pemerintah negeri jiran ini melaporkan kasus Covid-19 harian tertinggi pada Jumat (9/7/21), dengan 9.180 infeksi corona baru dalam 24 jam terakhir. Dilansir media, angka ini merupakan kali kedua sepanjang pandemi kasus Covid-19 di Malaysia mencapai angka 9.000-an.

Rekor tertinggi terakhir tercetak pada 29 Mei lalu, ketika Malaysia mencatat 9.020 kasus sehari yang membuat pemerintah memberlakukan lockdown pada 1 Juni dan hingga kini, penguncian wilayah tersebut masih berlaku.

Baca Juga:WHO Ingatkan Ancaman Super Spreader Covid-19 di Gelaran Euro 2020

Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa mereka tak akan mencabut lockdown sebelum kasus harian Covid-19 belum di bawah 4.000. Pada awal-awal pemberlakuan lockdown, kasus Covid-19 di Malaysia memang sempat turun. Tetapi tak berlangsung lama karena infeksi corona kembali melejit dalam beberapa hari terakhir. Bahkan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) ICU di rumah sakit Malaysia pun sudah mencapai 100%.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dikutip The Straits Times, mengatakan bahwa para tenaga medis juga sudah mulai menunjukkan gejala kelelahan parah setelah berjuang selama setahun belakangan. Sejak pandemi melanda tahun lalu, Malaysia total sudah melaporkan 809.000 kasus Covid-19 dengan 5.903 kematian.

Sementara di Tanah Air, dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 juga masih terus melonjak dan mencatatkan rekor terbaru. Bertambahnya pasien baru semakin mengkhawatirkan terutama di tengah rumah sakit yang semakin penuh dan angka kematian yang terus menanjak.

Pada Jumat (9/7/21) Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus Covid-19 bertambah 38.124 orang. Dengan begitu jumlah kasus Covid-19 secara total mencapai 2,455 juta orang.

Baca Juga:Covid-19 di Korsel Tembus Rekor, Semi Lockdown Bakal Diterapkan

Penambahan kasus baru ini pun membuat kasus aktif terus bertambah 8.278 menjadi 367.733 orang. Saat ini secara global kasus aktif Covid-19 Indonesia berada di peringkat 6 dunia berdasarkan Worldometers, hanya berbeda tipis dari Rusia dan India yang berada di kisaran 400 ribu orang.

Kabar baiknya, ada 2.975 orang yang sembuh sehingga totalnya 2.023 juta orang. Sayangnya, kasus kematian juga terus bertambah seiring dengan lonjakan kasus. Hari ini orang yang meninggal dunia karena Covid-19 bertambah 871 orang sehingga totalnya 64.631 kasus. Jumah kasus positif didapatkan dri pemeriksaan 219.915 spesimen dan ada 118.701 suspek.

Kondisi ini membuat pemerintah memutuskan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk 15 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali akibat lonjakan penyebaran kasus positif covid-19. PPKM Darurat berlaku pada 12 Juli 2021. Sebelumnya sudah berlaku PPKM Darurat Jawa-Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli.

Baca Juga:Kamar Mayat Penuh, Pemakaman Jenazah Covid-19 Dilakukan 24 Jam

“Kami melihat, bahwa secara nasional eskalasi masih meninggi di Jawa dan Bali dan di luar Jawa Bali,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Jumat (9/7/21).

Daerah tersebut meliputi Kota Tanjung Pinang, Kota Singkawang, Kota Padang Panjang, Kota Balikpapan, Kota Bandar Lampung, Kota Pontianak, Manokwari, Kota Sorong, Kota Batam, Kota Bontang, Kota Bukittinggi, Berau, Kota Padang, Kota Mataram, Kota Medan. (cnbc/hm12)

Related Articles

Latest Articles