22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Covid-19 di Jakarta Tak Terkendali, RS Lumpuh Akibat Membludaknya Pasien

Jakarta, MISTAR.ID

Ledakan kasus Covid-19 di Jakarta semakin tak terkendali. Membludaknya pasien Covid-19 mengakibatkan rumah sakit lumpuh ketika jumlah pasien terinfeksi dan juga korban meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai rekor tertinggi.

“Sekarang pun warga banyak yang tidak mendapat tempat (perawatan), menunggu, mengantre di ICU, kita menyaksikan peta tantangan ini nyata,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan baru-baru ini. Dia menyebut ketersedian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta sudah hampir kolaps dengan tingkat keterisian tempat isolasi dan ICU di atas 90 persen.

Keadaan itu tidak berubah setelah dua pekan pernyataan orang nomor satu di Jakarta itu berlalu. Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan kolapsnya fasilitas kesehatan terekam dalam jejak digital kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang diunggah Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Diprediksi Puncak Kenaikan Covid-19 di RI Akhir Juli

Sejak Juni angka BOR mengkhawatirkan karena pada 6 Juni 2021, Pemprov DKI Jakarta tercatat menyediakan 1.059 tempat tidur ICU dan 6.577 tempat tidur isolasi di 106 rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis. Saat itu tingkat keterisian tempat tidur isolasi berada di 45 persen, sedangkan ICU hanya di angka 47 persen. Angka ini disebut aman, karena tingkat ketersediaan tempat tidur masih di atas 50 persen.

Seminggu kemudian, tingkat keterisian melonjak di atas 50 persen. Tempat tidur isolasi yang sebelumnya terisi 45 persen naik ke angka 75 persen. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah mulai menambah kapasitas dari 6.577 menjadi 7.231 tempat tidur. Begitu juga tempat tidur ICU sepekan sebelumnya terisi 47 persen naik ke angka 65 persen.

Meskipun ICU juga mengalami penambahan tempat tidur walau tak semasif tempat tidur isolasi. ICU yang semula berkapasitas 1.059 tempat tidur ditambah menjadi 1.086 tempat tidur. Sepekan berjalan, pada 20 Juni 2021 alarm krisis fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 mulai berbunyi. Tempat tidur isolasi sudah terisi 90 persen, sedangkan ICU terisi 81 persen.

Rumah sakit tempat perawatan pasien Covid-19 ditambah dari 106 menjadi 140 rumah sakit. Tempat isolasi ditambah dari 7.231 tempat tidur menjadi 9.028. Tempat tidur ICU juga terus ditambah dari 1.086 menjadi 1.189. Setelah sepekan, bukan semakin baik keadaan justru semakin memburuk.

Baca juga: Dari Juni 2021 Hingga Juli, 265 Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal Saat Isolasi Mandiri

Meski tempat tidur isolasi dan ICU angkanya terus bertambah, namun persentase tingkat keterisian justru meningkat. Tempat tidur isolasi bertambah dari 9.028 menjadi 10.355, akan tetapi tingkat keterisian tempat tidur naik ke angka 93 persen. Begitu juga tempat tidur ICU yang sebelumnya hanya disediakan 1.189 ditambah menjadi 1.260, namun tingkat keterisian bertambah dari 81 persen menjadi 87 persen.

Penambahan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 dengan tingkat keterisian terus saling kejar. Pada 4 Juli 2021, rumah sakit di ambang kolaps. Tempat tidur isolasi kembali ditambah dari 10.355 menjadi 11.214 tempat tidur. Penambahan ini mengurangi tingkat keterisian tempat isolasi hanya satu persen saja dari sebelumnya di angka 93 persen menjadi 92 persen.

ICU juga ditingkatkan dari 1.260 tempat tidur menjadi 1.377, tapi tingkat keterisian justru bertambah dari 91 persen menjadi 94 persen. Data terakhir yang diunggah Pemprov DKI Jakarta 11 Juli 2021, Pemprov DKI kembali menambah tempat tidur isolasi dari 11.214 menjadi 11.522, namun persentase keterisian stagnan di angka 92 persen. Tempat tidur ICU juga ditambah dari 1.377 menjadi 1.479 tempat tidur. Meski mengalami penambahan, keterisian tempat tidur di ICU tetap meningkat dari 94 persen kini di angka 95 persen. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles