14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Amankan Stok Dan Tekan Harga Gula Nasional, Ini Strategi Kemendag

Jakarta, MISTAR.ID
Kemendag membuka kran impor yang diberikan pada bulan November 2019 kepada empat perusahaan sebesar 160. 440 ton. Ini merupakan langkah Kementerian Perdagangan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gula pada tahun 2020 akibat menipisnya stok gula di dalam negeri.

“Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) melalui anak perusahaannya PT Gendhis Multi Manis (GMM) mendapatkan PI pada 29 November 2019 dan 13 April 2020 dengan total impor gula sebesar 64.750 ton,” tegas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana Jakarta (24/5/20).

Ditegaskan Dirjen Wisnu, Perum Bulog sendiri telah diberi tugas melakukan importasi GKP sebesar 50 ribu ton pada 7 April 2020. Bulog juga mendapatkan persetujuan pengalihan gula dari PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP) sebesar 20.000 ton pada 13 Maret 2020.

“Dengan demikian secara keseluruhan, Perum Bulog mendapat sebesar 134.750 ton dan telah direalisasikan sebesar 75.350 ton,” kata Wisnu.

Baca Juga:Terbongkar Permainan Distributor Gula Nakal, Begini Caranya

Menurut Dirjen Wisnu, kurangnya pasokan gula kristal putih pada saat ini terutama disebabkan oleh tiga faktor yaitu, pertama produksi gula dalam negeri tahun 2019 yang tidak sesuai dengan perkiraan.

Akibatnya hasil produksi dalam negeri yang seharusnya cukup sampai Maret 2020 ternyata hanya cukup sampai Februari 2020. Hal ini ditandai dengan mulai naiknya harga gula di tingkat konsumen.

Kedua, bergesernya musim giling tebu yang umumnya dimulai April mundur menjadi akhir Juni, dan kemungkinan adanya penurunan produksi gula dalam negeri akibat perubahan iklim.

Ketiga, belum maksimalnya realisasi impor oleh pabrik gula berbasis tebu rakyat yang mendapat izin impor karena terjadinya pandemi Covid-19 di beberapa negara asal impor seperti India, Thailand dan Australia.

“Negara-negara tersebut menerapkan lockdown dalam menekan penyebaran corona, sehingga mengakibatkan terhambatnya logistik dan transportasi kapal pengangkut serta adanya pengalihan negara asal impor ke negara lain yang dilakukan oleh importir seperti, ke Brazil dan beberapa negara di Afrika dengan konsekuensi waktu tempuh untuk importasi yang lebih lama,” jelas Dirjen Daglu.

Kondisi ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran pemasukan impor gula kristal mentah sebagai bahan baku gula kristal putih yang semula diperkirakan pada Maret dan April 2020.

Kenyataannya, kegiatan importasi baru mulai masuk secara bertahap pada April sampai dengan Juni 2020. “Hal ini memberikan dampak langsung terhadap pemenuhan gula kristal putih sehingga mengurangi pasokan kepada masyarakat pada bulan-bulan tersebut,” terangnya.

Guna menekan laju melonjaknya harga gula hingga sesuai HET, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto membuat lima langkah kunci strategis yang telah diambil dan akan terus dilakukan Kementerian Perdagangan.

Pertama, mengalihkan gula krital mentah untuk gula rafinasi menjadi gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar sebesar 250.000 ton.

Pada saat ini telah dilakukan distribusi sebesar 175.335 ton dengan rincian sebanyak 16.293 ton langsung kepada ritel modern dan sisanya disalurkan langsung ke distributor dan pedagang.

Kedua, meminta produsen dan distributor untuk memutus mata rantai distribusi yang panjang sehingga gula tersebut bisa langsung ke pedagang pasar rakat dan ritel modern.

Produsen yang mendapatkan penugasan mengolah gula impor raw sugar menjadi GKP harus menurunkan harga jual kepada distributor maksimal Rp11.200 per Kg, sehingga harga gula bisa disalurkan kepada ritel modern dan pasar rakyat sesuai HET.

Ketiga, memotong rantai distribusi dengan meminta produsen melakukan penyaluran gula langsung ke pedagang di pasar rakyat, selain itu juga akan dilakukan penjualan gula curah tanpa kemasan di ritel modern serta dilakukan monitoring dengan melibatkan Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan agar harga sesuai HET.

Keempat, melakukan operasi pasar gula langsung untuk menurunkan harga secara signifikan. Operasi pasar dilakukan melalui kerjasama dengan produsen dan distributor gula yang menyalurkan gula secara langsung ke pasar dengan harga sesuai HET Rp12.500 per Kg.

Baca Juga:Pemerintah Segera Pasok 250.000 Ton Gula Pasir Ke Pasar

Operasi Pasar ini dilakukan secara serentak di 34 propinsi mulai Minggu ke 3 bulan Mei 2020 dan akan dilakukan setiap hari.

Kelima, sebagai implementasi dari pengawasan yang dilakukan, Menteri Perdagangan meminta Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga bersama Satgas Pangan terus melakukan penindakan kepada pelaku bisnis atau distributor gula yang nakal karena melakukan penyimpangan distribusi gula.

“Kementerian Perdagangan akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan assosiasi terhadap waktu pemasukan gula kristal mentah, proses produksi dan distribusi oleh pabrik gula yang mendapatkan penugasan pengalihan dari produsen gula rafinasi menjadi gula konsumsi dan persetujuan impor, sehingga dapat mejamin ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga gula nasional,” beber Wisnu mengutip arahan Mendag Agus Suparmanto. (cnbcindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles