Medan, MISTAR.ID
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengevaluasi operasional pusat kuliner Kesawan City Walk. Hal ini menyusul membludaknya kunjungan ke pusat jajanan malam pada Sabtu (17/4/21) lalu yang kemudian ditanggapi oleh Gubsu Edy Rahmayadi.
Di hadapan Gubsu dan peserta rapat evaluasi PPKM Mikro di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (21/4/21) Bobby mengatakan, sejumlah kebijakan evaluasi antara lain mereka mulai membuka 10 pintu masuk guna mencegah kerumunan.
Lalu, mereka juga mulai mengatur jarak 10 meter antar satu ruas pedagang dengan pedagang yang lain. Ada 120 UMKM yang memiliki lapak di sana. “Karenanya, yang tadinya tidak kami gunakan Jalan Ahmad Yani, mohon ijin untuk mengurangi kerumunan, saat ini Jalan Ahmad Yani digunakan,” kata Bobby.
Baca Juga:Pengunjung Kesawan City Walk Membludak, Gubsu Minta Pertanggungjawaban Penyelenggara
Selain itu, Bobby menegaskan, mereka akan memperketat pengawasan dengan meningkatkan patroli oleh Satpol PP dan Dinas Kesehatan untuk tetap memberi imbauan agar pengunjung tidak berkerumun. “Memang Sabtu kemarin Dinas Kebudayaan menampilkan pagelaran seni, rupanya banyak masyarakat yang hadir. Ke depan, agar tidak membuat pagelaran seni lagi khusus di akhir pekan. Dan untuk jam yang diberlakukan akan kami revisi, akan disesuaikan dengan peraturan yang bapak (gubernur) keluarkan,” kata Bobby.
Bobby mengungkapkan bahwa digelarnya Kesawan City Walk tak lain adalah dalam rangka menstimulus ekonomi yang stagnan akibat pandemi ini. Pusat jajanan malam tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan menghidupkan UMKM.
Gubsu Edy Rahmayadi pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya memahami keinginan untuk menghidupkan ekonomi UMKM di balik Kesawan City Walk itu. Hanya saja, tetap ada aturan yang harus dipatuhi. “Ada perlakuan khusus daerah untuk mendongkrak APBD. Namun demikian ada hal-hal yang harus diperhatikan,” kata Edy.
Baca Juga:Ridwan Kamil Siap Bantu Bobby Menata Kesawan City Walk
“Kalau di Medan ini dibuka sesuatu, yang di seputaran ini bisa turun semua, bisa Binjai, Deli Serdang, Langkat. Ini yang perlu ketegasan yang perlu kita atur,” katanya lagi.
“Delapan bulan pertama Rp5 miliar kita keluarkan setiap bulan untuk bantuan kesehatan, tapi ke sini mulai menurun karena menurunnya yang terkena Covid-19,” pungkasnya. (iskandar/hm12)
