6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

USU Gelar Sidang Terbuka Peringatan Dies Natalis ke 68

Medan, MISTAR.ID

Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar sidang terbuka Peringatan Dies Natalis ke-68 secara virtual, Senin (19/10/20). Turut hadir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Medikbud) Nadiem Anwar Makarim.

Nadiem dalam sambutannya mengajak seluruh alumni, civitas Universitas Sumatera Utara (USU) dapat berkontribusi dalam membangun negeri melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju.

‎”Ini sangat penting untuk mempersiapkan diri, betul-betul siap bekerja. Tidak ‎menguasai teori saja, tapi mempraktek dan berkontribusi. Semua lulusan USU mampu berpikir merdeka,” katanya.

Nadiem menuturkan, ‎sejalan dengan visi dan misi USU untuk menghasilkan lulusan menjadi pelaku perubahan. Ia menyarankan, para civitas dan akademika USU, harus mampu berkiprah dalam segala bidang dan terbaik di bidangnya.

Baca Juga:Pencegahan Covid-19, Farmasi USU Latih Pegawai Kelurahan Satria Buat Hand Sanitizer

“Kembali ke kampus dengan segala bidang dan pengalaman. Semangat kampus merdeka adalah untuk menghadirkan sebanyak-banyak mungkin lulusan terbaik mengirim ke dalam kampus, dan sebanyak mengirim mahasiswa dan dosen keluar kampus,” ungkap Nadiem.

Rektor USU Prof Runtung Sitepu ‎mengatakan, pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah  dengan menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Ia menilai, kampus merdeka merupakan kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan hak kepada mahasiswa terutama mahasiswa S1 non kesehatan, untuk mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar Prodi-nya, setara 20 SKS di luar prodi di perguruan tinggi yang sama dan setara 40 SKS di luar perguruan tinggi.

“Kebijakan ini meliputi 8 kegiatan merdeka belajar yang mencakup magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar/transfer kredit, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan,” ungkap Runtung.

Baca Juga:Hasil Swab Rektor USU Dinyatakan Negatif

Untuk memacu implementasi merdeka belajar, Runtung mengatakan, Kemdikbud telah menawarkan kegiatan seperti Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum MBKM, International Credit Transfer, dan Permata Sakti.

“USU segera mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan tersebut, mengingat tantangan yang dihadapi para alumni di era disruptif dalam revolusi industri 4.0 ini sangat berbeda dari era-era sebelumnya,” tutur Runtung.

Runtung mengungkapkan, ‎USU harus mampu mengantisipasi perubahan yang sangat cepat di dunia kerja dan di bidang teknologi. Munculnya begitu banyak jenis pekerjaan baru diiringi dengan menghilangnya jenis perkerjaan konvensional, merupakan tantangan tersendiri bagi USU dalam mengantisipasinya.

Baca Juga:Banyak Dosen Positif Covid-19, USU Kembali Lockdown

“Kemajuan dan kemampuan teknologi yang pesat telah melebihi kemampuan adaptasi kita dalam menyikapinya. Oleh karena itu, merdeka belajar ini merupakan suatu keniscayaan untuk diimplementasikan di USU,” katanya.

Sampai saat ini, Runtung mengatakan, USU melalui tim merdeka belajar telah melakukan sosialisasi merdeka belajar agar memperoleh persepsi yang sama, menyiapkan peraturan-peraturan terkait, memetakan kurikulum untuk melihat mata kuliah wajib program studi (Prodi) dan mata kuliah yang diambil di luar prodi, seperti yang dikehendaki dalam merdeka belajar, dan merancang draft struktur dan komposisi mata kuliah wajib universitas.

“USU telah terlibat aktif dalam kegiatan merdeka belajar yang ditawarkan oleh Kemdikbud, yaitu program transfer kredit Pemata-Sakti yang melibatkan seluruh PTN, baik di wilayah barat, tengah, maupun timur,” bebernya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles