8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

USU Apresiasi Pemko Medan Sukses Gelar KCW Tanpa Klaster Baru

Medan, MISTAR.ID

Pembukaan Kesawan City Walk (KCW) oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan konsep protokol kesehatan ketat sebagai bentuk keberhasilan dalam upaya pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 tanpa menimbulkan klaster baru.

Bahkan dalam upaya peningkatan perekonomian dengan berbasis kesehatan mendapat apresiasi dari akademisi kesehatan.

Dalam siaran pers rilis Pemko Medan, Sabtu (4/12/21), Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Dr Drs Zulfendri MKes mengatakan, pembukaan KCW tidak menjadi masalah jika pengawasan penerapan prokes dilakukan secara ketat atau tidak kendur.

Baca Juga:Awal 2022, Pemko Medan Tata Kota Lama Kesawan

“Jika pengawasan disiplin prokes tak kendur, KCW tidak masalah. Tapi memang harus disiplin, jangan sampai jadi celah kelemahan dari masyarakat lainnya. Selama dijaga prokes dan pemantauan, saya kira tak masalah,” tegas Zulfendri.

Untuk itu Zulfendri berpesan dan berharap agar Bobby terus tegas meminta aparaturnya konsisten melakukan pengawasan atas penerapan prokes di KCW.

“Apalagi ini mau Natal dan Tahun Baru 2022, pemerintah akan menaikkan level PPKM. Itu harus jadi pertimbangan juga ke depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, saat pembukaan Kesawan City Walk, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan kepada seluruh pengunjung dan pedagang yang ada di KCW agar melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Selain karena masih dalam kondisi pandemi, hal ini juga dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya klaster baru.

Baca Juga:Edy Rahmayadi Ingatkan Pemko Medan Perketat Prokes di KCW

Terkait itu, Bobby mewajibkan seluruh pengunjung yang akan memasuki area KCW sudah divaksin dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Hal sama juga berlaku bagi para seluruh pedagang atau pelaku UMKM yang berjualan di sana.

Terbukti, penggunaan aplikasi PeduliLindungi efektif mencegah terjadinya klaster baru dan dibuktikan dengan nihilnya angka kasus penyebaran Covid-19 pasca dibukanya KCW. Dengan demikian Bobby sukses menggelar KCW di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Untuk memasuki area KCW, pengunjung harus benar-benar dicek. Jika menunjukkan tanda hijau setelah scan melalui aplikasi PeduliLindungi, baru diperbolehkan masuk. Sebaliknya jika hasilnya merah atau belum divaksin, maka tidak boleh masuk,” tegas Bobby baru-baru ini.

Baca Juga:Wabup Blora Tertarik Sistem E-Parkir Pemko Medan

Suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu tersebut memaparkan, melalui aplikasi PeduliLindungi, diketahui area KCW mampu menampung hingga 3.500 pengunjung mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Gedung Warenhuis.

Meski demikian Bobby dengan tegas membatasi pengunjung hanya 2.000 orang saja. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan dan memberikan rasa nyaman bagi pengunjung.

“Prokes harus dijaga untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19. Namun perekonomian juga harus tetap berjalan, terutama di sektor UMKM. Selain percepatan pemulihan ekonomi, upaya yang kita lakukan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM Medan agar mereka naik kelas,” pungkasnya.(amsal/hm1

Related Articles

Latest Articles