10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

UMI Siap Bantu Pemko Medan Wujudkan Medan Zero Stunting

Medan, MISTAR.ID

Penanganan stunting yang terus gencar dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapat dukungan penuh dari Universitas Methodist Indonesia (UMI) Kota Medan.

Pengurus Yayasan Methodist Indonesia dipimpin Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD beserta Rektor UMI Drs Humuntal Rumapea M Kom beserta seluruh dekan bersedia menjadi Bapak Asuh Anak Stunting yang berjumlah 21 balita di Kecamatan Medan Selayang.

Selain itu, Fakultas Kedokteran UMI akan menyiapkan 35 mahasiswanya menjadi Relawan Cegah Stunting di lingkungan UMI dan memberikan bantuan sosial kepada 21 balita yang terkena stunting.

Hal ini terungkap saat Bobby Nasution menghadiri Seminar Cegah Stunting bertema “Sinergitas Bersama Mewujudkan Medan Zero Stunting” di Fakultas Kedokteran UMI Jalan Setia Budi Pasar II Medan, Selasa (27/9/22).

Baca juga:Balitbang Kota Medan Gelar Seminar Percepatan Penanggulangan Stunting

Untuk mewujudkan Medan Zero Stunting, UMI juga akan menerjunkan mahasiswanya praktek kerja lapangan yang berorientasi pada pencegahan dan penanganan stunting yang nanti akan difokuskan pada 19 kecamatan di Kota Medan sebagai daerah lokus stunting.

Mendengar rencana baik itu, Bobby Nasution pun mengucapkan terima kasih atas dukungan yang dilakukan UMI tersebut.

“Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan UMI, termasuk meluncurkan relawannya. Kami harap relawan ini nantinya benar-benar mendampingi setiap keluarga. Kalau bisa Pak Rektor langsung menunjuk setiap relawan yang mungkin bertugas untuk mengedukasi atau bertanggung jawab terhadap beberapa keluarga. Ini akan lebih efektif, kerena dalam pencegahan stunting bukan hanya masalah ekonominya, tapi juga ilmu pengetahuan tentang gizinya juga perlu sama-sama kita ketahui. Semua fakultas yang ada di UMI ini sangat relevan untuk menjadi relawan pencegahan stunting,” kata Bobby Nasution dalam sambutannya.

Bobby juga berharap para mahasiswa dapat menggunakan ilmu yang dipelajarinya untuk menginformasikan terkait pencegahan dan penanganan yang dilakukan terhadap stunting.

“Intinya yang ingin saya sampaikan, pencegahan stunting itu bukan hanya tanggung jawab dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat ataupun Gizi saja, tapi semua fakultas punya peranan penting untuk mencegah stunting,” ucapnya.

Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga mengucapkan terima kasih karena Bishop dan Rektor UMI serta dekan yang berjumlah 9 orang bersedia menjadi Bapak Asuh Stunting. Bobby berharap hal itu bisa diikuti Dandim 0201/Medan dan Kapolrestabes Medan yang diwakili Wakapolres agar bisa menyampaikan kepada jajarannya untuk dapat menjadi Bapak Asuh Stunting.

“Pak Kadis P2KB tolong sampaikan pesan kepada seluruh kepala OPD di lingkungan Pemko Medan agar kedepannya harus bisa menjadi Bapak Asuh Stunting bagi seluruh anak-anak stunting yang ada di kota Medan,” harapnya.

Lanjut Bobby, dalam penanganan stunting yang ada di Kota Medan diperlukan kolaborasi dari semua pihak.

“Bantuan sekecil apa pun dari masyarakat kepada Pemko Medan tentunya sangat membantu dalam penyelesaiannya, termasuk pencapaian dan percepatan target dari segala sisinya,” pungkasnya.

Baca juga:Cek Kesehatan 3 Bulan Sebelum Menikah Perlu Dilakukan Atasi Stunting pada Anak

Usai memberikan sambutan, Bobby Nasution selanjutnya mengukuhkan 35 Relawan Cegah Stunting yang ditandai dengan pemakaian rompi secara simbolis. Dilanjutkan dengan pengukuhan Bapak Asuh Stunting serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga yang anaknya terkena stunting.

Setelah itu, Bobby Nasution menyaksikan penandatanganan MoU antara Dinas P2KB dan Fakultas Kedokteran UMI. Diikuti penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan UMI yang dilakukan langsung Bobby Nasution dan Humuntal Rumapea.

Acara ditutup dengan penandatanganan prasasti sekaligus peresmian Unit Layanan Cegah Stunting dan Klinik Anti Aging Fakultas Kedokteran UMI yang dilakukan Bobby Nasution. (rahmad/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles