13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Satu Dokter Asal Medan Terpilih Menjadi Tokoh Pejuang AIDS

Medan, MISTAR.ID

Salah satu dokter di Kota Medan, DR Umar Zein DTM&H SpPD KPTI terpilih menjadi tokoh pejuang AIDS yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Hari AIDS kemarin, 1 Desember 2020.

“Alhamdulillah, dari 10 tokoh Pejuang AIDS pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2020 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saya menjadi salah satunya,” ujar Praktisi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU), Rabu (2/12/20).

Diungkapkan Umar Zein, dengan terpilihnya sebagai tokoh pejuang AIDS ada rasa bangga dan merasa senang. “Saya merasa bahwa apa yang kita kerjakan itu tidak sia sia, semuanya punya makna dan waktu yang panjang. Tentunya menjadi pejuang AIDS ini tidak hanya sampai di sini saja, harus berbuat sepanjang hidup saya,” terang dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi ini.

Baca Juga:Peringatan Hari AIDS, Pdt Debora: Hentikan Diskriminatif Terhadap ODHA dan OHIDA

Ke depan Umar Zein menuturkan perlu mengajak institusi pendidikan. Sebab dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi untuk memberikan kepedulian yang sama kepada masyarakat agar lebih mengetahui bagaimana penularan dan pencegahan HIV/AIDS. “Kita harapkan tidak ada lagi diskriminasi maupun stigma yang terjadi,” harapnya.

Umar juga mengakui, hal ini tidak mudah. Bahkan di institusi kedokteran, juga sulit untuk mengajak rekan sejawat. Mereka lebih cenderung mengerjakan hal-hal instan dan lebih memandang sesuatu yang lebih menghasilkan.

Berbeda dengan Umar. Dia lebih cenderung berbuat dan mengenai hasil dia serahkan semuanya kepada Allah. “Pertama karena ini bidang saya, bidang infeksi termasuk virus. Kedua, saya merasa penyakit ini dari awal, sebelum ada obat, saya merasa ini bisa diobati, karena tak mungkin penyakit tak ada obatnya dan rasa optimis saya. Dan ternyata memang benar,” ujarnya.

Baca Juga:Sejarah Hari AIDS Sedunia, Berawal dari Kongo Hingga Berujung Pandemi

Untuk itu, Umar Zein berharap, ke depan adanya sinergitas antara masing masing kementerian seperti kesehatan, pendidikan, agama, hukum, sehingga melahirkan kurikulum untuk dapat menekan hingga nol penularan. Tentunya dengan metode kurikulum yang berbeda beda, sehingga nol penularan dapat tercapai.

“Kita harap dukungan pemerintah, dukungan kebijakan, anggaran, dan dukungan penelitian. Di tiap kabupaten/kota dan provinsi ada badan penelitian dan pengembangan, seharusnya bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi. Lintas sektor, lintas kementerian, tentunya dapat bekerjasama untuk membuat kebijakan maupun membuat kurikulum untuk sekolah dasar hingga perguruan tinggi,” harapnya yang aktif juga membuat penelitian dan membuat buku. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles