Medan, MISTAR.ID
Puluhan massa yang tergabung dalam Rakyat untuk Keadilan dan Supremasi Hukum (Raksahum) menggeruduk Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan di Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Senin (24/10/22).
Massa aksi ini kecewa lantaran BPOM dinilai lalai dalam dalam mengawasi obat yang beredar sehingga mengakibatkan anak-anak menderita Gagal Ginjal Akut (GGA).
“Biasanya yang kena ginjal itu 30 tahun ke atas. Ini anak-anak yang ginjalnya masih sehat, belum terkena minuman keras, soda, hanya karena minum obat bisa menderita gagal ginjal,” teriak orator aksi Rizal atau yang disapa Bhoy.
Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Akan Pidanakan 2 Perusahaan Farmasi
Seperti diketahui, kasus GGA ini telah merenggut sekitar 99 nyawa anak-anak di Indonesia. Untuk di Sumut sendiri terdapat 8 anak dinyatakan meninggal dunia.
“Kami kemari karena anak-anak Indonesia, kita miris dan sedih anak-anak jadi korban,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjut Bhoy, BPOM harus bertanggung jawab atas kasus gangguan ginjal anak misterius terhadap anak di Indonesia.
“Kalau benar obat itu mengandung bahan berbahaya, selakan berikan sanksi pidana perusahaan obat itu,” ucapnya.
Sementara Ade Dermawan, selaku koordinator aksi mendesak agar BPOM Medan bertanggungjawab atas kasus ginjal anak.
Baca Juga:11 Anak di Medan Terkonfirmasi Gagal Ginjal Akut, 6 Meninggal Dunia
“Apa tanggungjawabmu, hanya teleponan dari pusat, enak aja. Kalau kalian tarik, mana obatnya,” tegasnya.
Dalam aksi ini mereka juga meminta agar Menteri Kesehatan RI dan Kepala BPOM RI dicopot. Kemudian meminta kepada kepolisian untuk memeriksa oknum yang bermain obat-obatan dan kesehatan dan barang impor.
“Tutup segera perusahaan obat yang bermasalah,” pungkasnya.
Setelah melakukan aksinya di Kantor BPOM Medan, puluhan massa juga bergeser ke Kantor Dinas Kesehatan Sumut dengan tuntutan yang sama. (anita/hm12)
