14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

PT ALS Siapkan 260 Unit Armada untuk Hadapi Libur Nataru

Medan, MISTAR.ID

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera tiba. Moda transportasi darat diprediksi masih menjadi primadona pemudik untuk kembali ke kampung halaman. Perusahaan bus yang berkantor di Medan pun kini tengah bersiap untuk menghadapi musim libur akhir tahun.

“Kalau kesiapan terkait libur Nataru, kita sudah siapkan seluruh kendaraan kita untuk beroperasi, kesiapannya saat ini lebih kurang sudah 80 persen,” ujar Humas PT ALS Alwi Matondang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/11/22).

Alwi mengatakan, pihak perusahaan selalu memastikan kondisi kelaikan armada mereka untuk beroperasi, baik itu mesin, sparepart dan lain-lain. Seluruh komponen itu sudah disiapkan agar tidak ada kendala di jalan.

Baca Juga:Persiapan Angkutan Arus Mudik Jelang Nataru di Siantar, Ini Kata Dishub

“Kalau penambahan armada tidak ada. Kendaraan kita yang ada sekarang ini, kita siapkan secara maksimal,” katanya.

Alwi menyebutkan, musim libur Nataru pada tahun lalu paling banyak melayani rute Jakarta-Medan. Namun peningkatannya tidak begitu signifikan, sebab tahun lalu masih masa pandemi.

“Meski tahun ini sudah dilonggarkan, tapi kan ekonomi masyarakat masih sulit. Sampai hari ini saja belum ada nampak peningkatan permintaan tiket,” ucapnya.

Baca Juga:Jelang Nataru, PT ALS Tidak Menaikan Tarif

Alwi memastikan untuk menghadapi musim Nataru tahun ini, PT ALS menyiapkan sebanyak 260 armada. Manajemen selalu menekankan kepada kru, untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Dalam kesempatan itu, Alwi mengaku jika saat ini mereka masih mengalami kendala operasional, yakni susah mendapatkan solar. Menurutnya, setelah terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), solar masih langka di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

“Keluhannya seperti itu, saat kru kita mengisi minyak di SPBU. Kru kita kan ngisinya di Jakarta, ketika sampai di Jalinsum, tidak dapat jatah. Terpaksa beli ketengan atau eceran, karena di SPBU tidak ada bio solar. Inilah yang jadi kendala sama kita,” katanya.

Baca Juga:Sejumlah Perusahaan Bus AKAP di Medan Naikkan Tarif Tiket

Alwi mengatakan, untuk mengantre di SPBU tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, antrean bisa mengular hingga mencapai 8 jam, yang membuat keterlambatan jam tiba armada mereka.

“Kalau menurut kita ada yang salah dalam pendistribusian BBM bersubsidi. Harapannya, dengan kenaikan harga BBM, pendistribusian harus dinormalkanlah,” pungkasnya. (ial/hm14)

Related Articles

Latest Articles