16.8 C
New York
Friday, May 17, 2024

Program Sanitasi Aman, Peningkatan Akses Air Minum di Sumut Segera Berakhir

Medan, MISTAR.ID

Program Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (Usaid) melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (Iuwash Plus) untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman di Sumatera Utara, segera berakhir secara bertahap.

Gubernur Provinsi Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan, meskipun lima tahun bukan waktu yang panjang, namun pihaknya melihat kolaborasi erat dengan mitra dan pendekatan unik Usaid Iuwash Plus telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan.

“24 regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor Wash. Dua dokumen Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMARA) yang telah disahkan oleh Wali Kota dan Gubernur untuk mata air Nagahuta di Kota Pematangsiantar dan mata air Sibolangit. Sebesar Rp911.9 miliar APBD dan dua kemitraan sektor swasta telah dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor Wash. 32 pengusaha di bidang Wash telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya. Sejumlah perubahan tersebut tidak hanya terjadi di wilayah kerja Usaid Iuwash Plus, tapi juga di daerah luar pendampingan di Sumatera Utara,” ungkap Edy Rahmayadi, Kamis (8/4/21).

Baca Juga:Sekdaprovsu Ikuti Kick Off Meeting Tahunan PPAS: Bahas Sampah, Perumahan hingga Air Minum

Untuk diketahui, program Usaid Iuwash Plus yang mendukung pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku hygiene (kebersihan, red) bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan sudah berjalan sejak 2016.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Usaid Iuwash Plus memperkuat komponen-komponen kunci yang saling terkait dalam mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman yang inklusif di perkotaan.

Selama lima tahun pelaksanaan, Usaid Iuwash Plus telah bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya di 35 kabupaten/kota di delapan provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, serta dua daerah khusus, yaitu DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

Baca Juga:Aduh Gawat, Dinas Kesehatan Bilang Air PDAM Tidak Layak Minum

Dan Usaid Iuwash Plus menyelesaikan pelaksanaan programnya di lima kabupaten/kota di Sumatera Utara, yaitu Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Pematangsiantar, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Sibolga pada Maret 2021.

Pada diskusi, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti, menyampaikan komitmen bahwa pemerintah Indonesia dan peran Usaid Usaid Iuwash Plus akan kontribusinya dalam mencapai target mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada tahun 2030 mendatang.

“Usaid Iuwash Plus telah mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan selanjutnya yakni memastikan ketersediaan dan manajemen air minum dan sanitasi aman yang berkelanjutan bagi semua,” katanya.

Baca Juga:Sanitasi Terbatas, Pengungsi Afghanistan Di Jakarta Takutkan Penyebaran Covid-19

Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.

“Selama lebih dari lima tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendorong kemandirian di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene. Program ini telah mendorong peningkatan dalam akses air minum dan sanitasi, serta perilaku higiene.

“Berdasarkan data capaian Usaid Iuwash Plus per April 2021 di Sumatera Utara, sebanyak 130.255 orang mendapat layanan air minum layak melalui sambungan baru PDAM. 50.180 di antaranya dari kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40 persen terendah (B40). Selain itu, 59.485 orang mendapat akses sanitasi aman dan 29.400 orang mendapat akses sanitasi layak, 17.480 di antaranya masuk dalam kelompok B40,” ujar Direktur Kantor Lingkungan Hidup, USAID Indonesia, Matthew Burton. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles