22.7 C
New York
Monday, May 20, 2024

Perkuat Riset, Rektor USU Integrasikan Lembaga Inovasi

Medan, MISTAR.ID

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin akan memperkuat riset-riset inovasi dari dosen dan mahasiswa. Untuk itu, Muryanto akan mengintegrasikan Lembaga Inovasi USU dalam rencana dan program pembelajaran.

Muryanto menjelaskan, pembelajaran dimaksud adalah memfokuskan pembuatan atau menghasilkan suatu temuan.

“Mahasiswa di program studi diminta membuat rencana pembelajaran berbasis project, lalu kemudian diundang praktisi untuk memperkuat temuan dan riset itu. Lembaga inovasi itulah nanti yang akan memfasilitasinya,” ujar Muryanto, Rabu (29/9/21).

Baca juga:Rektor USU Siap Tingkatkan Kerja Sama dengan Jepang

Didampingi Wakil Rektor III Dr Poppy Anjelisa Z Hasibuan, Rektor kemudian menjelaskan pengintegrasian lembaga inovasi juga dimaksudkan untuk mendukung inovasi-inovasi di USU yang saat ini sedang dikerjakan.

“Kita lihat produk-produk apa saya yang bisa didorong untuk hilirisasi produk. Apakah bisa didorong atau tidak. Bila bisa apa saja yang perlu dilakukan, kita carikan juga perusahaan-perusahaannya agar terjadi hilirisasi,” sebutnya.

Muryanto menyebut, lembaga inovasi nantinya juga akan mencari dan menganalisis inovasi USU dari segi komersialisasi, HAKI dan patennya.

“Contohnya kemarin ada perusahaan yang mencari tapi masih bingung apa yang mau disodorkan. Kadang-kadang perusahaan sudah mau menampung, tapi inovasi kita yang belum siap,” jelasnya.

Persoalan-persoalan tersebut, menurut Rektor, bisa terurai bila ada lembaga khusus yang menangani inovasi. “Jadi harus fokus. Satu atau dua saja, tapi maksimal tentu akan memberi dampak untuk kemajuan USU,” tukasnya.

Salah satu Inovator Terbaik (Level Katsinov) Dr Tulus Ikhsan Nasution mendukung penuh rencana USU untuk membentuk lembaga inovasi. Agar bisa maksimal, ia meminta dibuat exhibition inovasi secara internal.

Baca juga: Dosen Farmasi USU Edukasi Pemanfaatan Kulit Pisang Barangan untuk Sabun Cair

“Kita buat dulu perlombaan inovasi di level USU. Ide-ide itu kemudian dipatenkan. Jadi memulai dari yang kecil-kecil dahulu, kemudian kita dorong ke paten luar negeri. Pemenang akan dibimbing untuk memperluas temuannya,” tegas penemu Kom Star itu.

Dr Tulus juga berharap lembaga inovasi menyediakan konsultasi hukum. Karena, menurut pengalamannya ketika masuk ke industri kepastian hukum harus benar-benar diperhatikan untuk melindungi hak kekayaan intelektual dari inovasi-inovasi yang dikerjakan. (ial/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles