22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Penumpang Bus AKAP Turun Hingga 70 Persen Sejak PPKM Darurat Diberlakukan di Medan

Medan, MISTAR.ID

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan yang digelar sejak Senin (12/7/21) hingga Selasa (20/7/21), berimbas terhadap moda transportasi angkutan darat, utamanya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Tentu berpengaruh. Jumlah penumpang yang berangkat dari Medan ke daerah, begitu juga sebaliknya penumpang yang hendak masuk ke Medan mengalami penurunan,” ujar pengawas/mandor bus PT Raja Perdana Inti (RAPI) S Simarmata ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/7/21).

Penurunan jumlah penumpang itu mencapai 50 hingga 70 persen. Meski mengalami penurunan jumlah penumpang, manajemen bus PT RAPI tidak mengurangi jumlah armadanya untuk berangkat setiap hari dari Medan menuju kota tujuan. “Sejauh ini tidak ada pengurangan trip, setiap harinya masih 12 unit armada kita yang berangkat. Tapi kalau ke depan kita tidak tau ini seperti apa kondisinya,” ungkapnya.

Baca Juga:Penerapan PPKM Darurat di Medan, Ekonomi Bisa Makin Terpuruk

Simarmata mengatakan, sejauh ini tidak ada armada mereka yang diputar balik saat hendak masuk ke Medan. Namun, di beberapa titik pos penyekatan, sesekali armada mereka dihentikan untuk dicek suhu tubuh kru bus dan para penumpangnya. “Kadang di cek kadang tidak. Tapi belum ada yang melapor ke kantor kalau bus kita disuruh putar balik di pos penyekatan,” sebutnya.

Perketat Prokes

Demi membantu pemerintah menekan penyebaran virus corona di tengah penerapan PPKM Darurat saat ini, manajemen bus PT RAPI mengetatkan protokol kesehatan (prokes) baik kepada penumpang, karyawan dan para kru bus mereka.

Setiap penumpang yang hendak berangkat, terlebih dulu dicek suhu tubuhnya. Kemudian para penumpang disuruh mencuci tangan dan diingatkan jangan pernah melepas masker baik di dalam maupun di luar bus. “Kalau ada suhu badan calon penumpang di atas 37⁰C, kita batalkan keberangkatannya. Tapi sejauh ini belum ada kita temukan seperti itu,” katanya.

Baca Juga:Warga Tebing Tinggi Diimbau Tak ke Medan Saat PPKM Darurat

Selain itu, kata Simarmata, setiap bus yang akan berangkat dan baru tiba dari daerah disemprot cairan disinfektan. Untuk seluruh karyawan yang beraktifitas di loket keberangkatan Medan, pihaknya memastikan mereka sudah menerima vaksin tahap pertama.

“Kalau kru bus (sopir dan kondektur) masih di bawah 50 persen yang sudah divaksin. Karena mereka belum ada waktu. Mereka kan kadang berada di daerah sesuai trip keberangkatannya, ada yang ke Pekanbaru, Jambi dan Palembang,” pungkas Simarmata. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles