8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pengamat Ekonomi: PMK Bisa Sebabkan Harga Hewan Kurban Naik

Medan, MISTAR.ID

Harga daging sapi segar berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Medan, sejauh ini masih terlihat normal. Yakni, berada dalam kisaran Rp120.000 hingga Rp140.000 per kilogram.  Padahal saat ini sedang terjadi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi, kambing hingga babi.

“Jadi saya menilai penyebaran penyakit tersebut belum begitu mempengaruhi harga jual daging sapi belakangan ini,” kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (20/5/2022).

Hanya saja, sambung Gunwan, dalam waktu dekat ini masyarakat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha, yang tentunya jumlah permintaan akan hewan sapi untuk keperluan kurban meningkat.

Baca Juga:Dinas Pertanian dan Perikanan Pastikan Belum Ada Ternak Terjangkit PMK di Medan

“Jadi masyarakat perlu tahu kalau untuk pemenuhan daging sapi sehari-hari, ini kan pada umumnya mampu dipenuhi oleh daging sapi dari feedlotter. Umumnya sapi indukan yang didatangkan dengan cara impor. Nah kalau sapi untuk keperluan kurban ini pada umumnya dipenuhi dengan sapi hidup dari wilayah sekitar,” ujarnya.

“Memang untuk di Sumut sebagian besar kebutuhan sapi kurban mampu dipenuhi dari wilayah Sumut, estimasi saya 60%. Tetapi sebelumnya memang ada sapi dari luar wilayah Sumut seperti dari Jawa maupun Aceh,” ungkapnya lebih lanjut.

Sehingga, muculnya larangan untuk tidak membeli hewan kurban dari luar wilayah Sumut akan menjadi masalah jika permintaan akan hewan kurban tidak mampu dibarengi dengan ketersediaannya.

Baca Juga:Satgas Khusus PMK Dibentuk di Pemkab Asahan

“Saya menilai selama feedlotter masih mampu menyediakan kebutuhan daging sapi, maka harga daging sapi besar kemungkinan akan masih bertahan. Kalaupun melonjak estimasi saya masih di kisaran Rp140.000 paling mahal di Idul Adha tahun ini,” imbuhnya.

Namun yang menjadi persoalan adalah, kebutuhan untuk hewan kurban. Besar kemungkinan harga sapi lokal hidup berpeluang naik tajam. Meskipun dengan adanya PMK, ada peluang terjadinya penurunan minat masyarakat untuk berkurban. Tetapi data statistik sebelumnya akan lebih sulit dijadikan acuan untuk tahun ini dikarenakan adanya penyakit PMK.

“Jadi kalau mengukur kemungkinan penurunan daya beli dengan minat masyarakat untuk berkurban akan mudah terlihat. Tapi kalau menarik kesimpulan penurunan minat berkurban karena penyakit, nah ini contoh kasus sebelumnya sangat sulit didapatkan,” terangnya.

Baca Juga:Ternak di Langkat dan Deli Serdang Positif PMK

Tetapi mengacu pada ekspektasi dosen UISU ini, kebutuhan untuk sapi kurban di Sumut hanya mampu dipenuhi 60% dari wilayah Sumut. Dan dengan berasumsi terjadi penurunan minat berkurban karena dua hal yakni karena penyakit maupun daya beli.

“Katakanlah terjadi penurunan minat sebesar 15% hingga 20%. Maka potensi harga sapi lokal naik sebesar 25% hingga 30% berpeluang terjadi. Jika asumsi tersebut benar-benar terjadi, maka potensi kenaikan harga daging sapi berpeluang terjadi,” ujarnya.

“Jika mengacu kepada rentang harga daging sapi saat ini di kisaran Rp120.000 hingga Rp140.000 ribu per kg, maka harga daging sapi nantinya bisa naik tipis di kisaran Rp135.000 hingga Rp140.000 per kilogramnya,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles