14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Penanganan 120 Dumas Tak Bisa Jadi Tolok Ukur Keberhasilan Program Polrestabes Medan

Medan, MISTAR.ID

Praktisi hukum Redyanto Sidi menyambut baik keberhasilan Polrestabes Medan menangani 120 pengaduan masyarakat dalam program hotline What’s App Kasat Reskrim.

Namun, dosen S2 Fakultas Magister Hukum Universitas Panca Budi itu menilai, hal tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu program, karena masih ada masyarakat yang merasa laporannya belum diproses.

“Saya kira ini awal yang baik ya. Tapi perlu juga rasanya disampaikan berapa laporan yang masuk, berapa yang masih berproses dan berapa yang tidak progres,” ujar Redyanto saat dimintai tanggapannya, Rabu (3/8/22).

Baca juga: 120 Pengaduan Masyarakat Ditangani Polrestabes Medan

Redyanto mengatakan, hal tersebut dirasa perlu agar masyarakat mengetahuinya. Selain itu, Redyanto juga menyarankan Satreskrim Polrestabes Medan memberikan sosialisasi lebih lanjut untuk memaksimalkan progam yang sedang dijalankan itu.

“Tentu kita harap program ini berkelanjutan. Jangan ganti pejabat, lalu programnya meredup atau hilang,” ucapnya.

Redy kemudian menitipkan pesan agar Polrestabes Medan tidak memilih-milih untuk memproses laporan masyarakat, karena semua masyarakat sebagai warga negara memiliki hak hukum yang sama.

Disinggung soal diluncurkannya program itu karena banyaknya laporan viral di tengah masyarakat, Redyanto mengingatkan kepada petugas untuk tidak harus viral dulu baru cepat direspon.

“Inilah yang harus diatasi oleh kepolisian, memberikan pemahaman dan pelayanan secara hukum, sehingga masyarakat tidak memilih jalan viral,” tukasnya.

Baca juga: Polisi Nakal Bisa Diadukan Melalui Aplikasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat

Sebelumnya, Polrestabes Medan mengkalim program layanan aduan yang dimotori Penjabat sementara (Ps) Kasat Reskrim Kompol Teuku Fathir Mustafa mendapat respon positif dari masyarakat. Melalui hotline What’s App tersebut, masyarakat dapat langsung melaporkan berbagai gangguan Kamtibmas ataupun peristiwa di wilayah masing-masing.

Fathir mengatakan, sejak dilaunching Juli lalu, jumlah pengaduan masyarakat yang masuk sebanyak 120 laporan. Ke-120 laporan tersebut ada yang melaporkan tentang gangguan Kamtibmas, ada juga yang melaporkan premanisme, tawuran pelajar ataupun geng motor. (ial/hm09)

Related Articles

Latest Articles