15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pemko Medan Apresiasi Survei Mikrozonasi BMKG

Medan, MISTAR.ID

Pemko Medan mengucapkan terima kasih kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atas terselenggaranya kegiatan mikrozonasi yang dilakukan di Kota Medan. Melalui kegiatan tersebut, dapat diketahui kondisi sekaligus upaya antisipasi terhadap wilayah yang rentan terjadi terhadap bencana.

Hal ini disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Asisten Adiministrasi Umum (Asmum) sekaligus Plt Asisten Pemerintahan (Aspem) Setdako Medan Renward Parapat ketika menerima kunjungan kerja BMKG Balai Besar Wilayah I Medan di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (24/11/20).

Selain silaturahmi, rombongan BMKG dipimpin Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat, Bambang Setyo Prayitno juga menyerahkan hasil survei kegiatan Mikrozonasi Parameter VS30, Indeks Kerentanan Seismik dan Kedalaman Engineering Bedrock.

Baca Juga:BMKG: Waspadai La Nina

BMKG Balai Besar Wilayah I Medan telah melaksanakan survei mikrozonasi sebagai upaya memetakan kerentanan tanah di wilayah Kota Medan. Hal ini, lanjut Asmum, sangat diperlukan dan membantu dalam perencanaan pembangunan infrastuktur Medan yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat terjadinya bencana alam terutama guncangan gempa.

“Atas nama Pemko kami mengucapkan terima kasih karena BMKG sudah melakukan survei mikrozonasi. Dengan demikian, penataan ruang Kota Medan menjadi lebih baik dengan merujuk dan berpedoman pada hasil survei yang dilakukan. Sebab, pembangunan infrastuktur kini telah dan harus mengarah pada pembangunan yang berbasis mitigasi,” kata Asmum.

Selanjutnya, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring, Asmum mengungkapkan bahwa Indonesia rentan terhadap bencana alam karena berada pada pertemuan dua sirkum yakni sirkum pasifik dan sirkum mediteranial.

Oleh karenanya, perencanaan dan program pembangunan perlu memuat hal yang tanggap risiko bencana agar mengurangi dan meminimalisir potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.

Baca Juga:BMKG Catat 156 Gempa Guncang Sumatera Bagian Utara

“Hasil survei mikrozonasi ini menjadi saran, pedoman dan rujukan bagi Pemko dalam pembangunan kota yang lebih baik terutama pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap dampak bencana alam. Dengan begitu, selain mengurangi kerugian materil sekaligus meminimalisir berkurangnya angka korban jiwa yang mungkin diakibatkan terjadinya bencana dalam waktu yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi,” jelasnya.

Kemudian, Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setyo Prayitno menuturkan, kehadiran pihaknya bersama rombongan dari BMKG Balai Besar Wilayah I Medan adalah untuk berdiskusi sekaligus menyampaikan hasil survei mikrozonasi yang telah dilakukan Pemko Medan.

Selain itu, kegiatan mikrozonasi menjadi salah satu bentuk kontribusi BMKG sebagai upaya mitigasi, karena Medan menjadi salah satu kota di Indonesia yang berada di sekitar jalur sesar aktif atau rentan terjadinya bencana.

Baca Juga:Viral Hujan Es Terjadi di Medan, Ini Penjelasan BMKG

“Kegiatan ini bertujuan agar pembangunan konstruksi dan infrastruktur dilakukan dengan mempertimbangkan risiko yang disebabkan oleh aktivitas seismik. Oleh sebab itu, perlu didukung dengan informasi karakteristik bawah permukaan yang didapat melalui hasil survei,” ungkap Bambang.

Adapun pengukuran parameter kerentanan seismik yang dilakukan BMKG, jelas Bambang, terdiri dari kerentanan seismik atau mikrozonasi yang meliputi pengukuran Mikrotremor Array, Multichannel Analysis Surface Wave (MASW) dan periode dominan tanah.

“Dengan hasil survei ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi Pemko Medan dalam penyusunan tata ruang dan peraturan. Selain itu, juga memudahkan penyusunan perencanaan bangunan, tahan gempa bumi serta perumusan kebijakan, penyiapan, penanganan dan manajemen bencana gempa bumi,” paparnya.

Baca Juga:Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Buruk Hingga 22 Mei 2020

Sebelum mengakhiri sambutannya, di hadapan perwakilan OPD yang hadir di antaranya dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR), Dishub, Bappeda dan Tata Pemerintahan (Tapem), Bambang mengucapkan terima kasih kepada Pemko atas dukungan yang diberikan sehingga survei mikrozonasi dapat dilakukan dan berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah, survei ini bisa kami lakukan dengan baik atas dukungan yang diberikan. Selain Medan, tahun ini kami juga melakukan survei di Serang dan Surabaya. Semoga upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan hasil maksimal dan optimal terutama dalam pembangunan kota,” pungkasnya.

Kemudian Kepala Pusat Seismologi Tekhnik Bambang Setyo menyerahkan hasil survei serta peta klasifikasi jenis tanah berdasarkan VS30 Kota Medan tahun 2020 kepada Asmum. Acara juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab hingga selesai. (ril/anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles