5.3 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Pemerhati Sepak Bola Sumut Ingatkan KLB yang Digelar PSSI Jangan Ada Intervensi Pemerintah

Medan, MISTAR.ID

Pemerhati sepak bola Sumatera Utara (Sumut) Indra Efendi Rangkuti menyambut baik rencana Konferensi Luar Biasa (KLB) yang akan dilakukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Namun, Indra mempertanyakan KLB yang direncanakan PSSI itu sudah direstui FIFA atau tidak. Kata Indra, jangan sampai Indonesia mendapat sanksi ketika KLB jadi digelar.

“KLB inikan usulan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Maksud saya, jangan ada intervensi pemerintah. Saya rasa komunikasi antara pemerintah dan PSSI harus dibangun terlebih dahulu, sebelum KLB digelar,” ujarnya, Kamis (3/11/22) siang.

Selanjutnya, kata Indra, tujuan KLB harus jelas. Jangan hanya untuk membahas pergantian pengurus, tapi KLB yang digelar harus ikut mencari solusi untuk mengatasi sepak bola Indonesia sekarang ini.

Baca Juga:Kesimpulan Komnas HAM dalam Tragedi Kanjuruhan: PSSI Abai Keselamatan dan Keamanan

“Saya berharap, KLB bisa menghasilkan suatu rumusan yang bisa membuat sepak bola Indonesia menjadi lebih baik ke depan. Gak akan ada gunanya ganti pengurus, tapi kejadian seperti Kanjuruhan nantinya terjadi lagi,” ucapnya.

Indra juga mengapresiasi kesiapan PSSI yang akan menggelar KLB. Namun, dia menyarankan pemerintah segera memberikan izin liga diputar, karena jantung sepak bola itu adalah kompetisi.

“Apalagi tahun depan kita tuan rumah piala dunia U20. Kompetisi sepak bola itukan terdiri dari pelatih, pemain dan lain-lain. Bagaimana nasib mereka kalau liga belum juga bergulir,” katanya.

Indra mengatakan, jika PSSI jadi menggelar KLB, bahaslah soal statuta. Kemudian menyangkut mekanisme, karena KLB itu didorong oleh klub-klub anggota.

Baca Juga:PSSI Apresiasi Pemerintah Tak Akan Intervensi KLB

“Tapi yang paling mendesak saat ini nasib kompetisi,” ucapnya.

Mengingat kompetisi sepak bola Tanah Air sudah satu bulan lebih vakum pascatragedi Kanjuruhan, Indra menyarankan PSSI, PT LIB dan Polri segera duduk bersama dengan Menpora untuk merumuskan standart kompetisi yang ideal, termasuk keamanan, dan tata cara pelaksanaannya.

“Lalu standart keamanan, misal contohnya stadion berkapasitas 30 ribu, idealnya berapa petugas yang berjaga,” sebutnya.

Satu hal tak kalah penting, Indra mengingatkan, tidak ada lagi intervensi dari pihak sponsor yang mengatur jadwal pertandingan. Sebab, kata Indra, sebagaimana jalannya proses penyelidikan yang dilakukan terkait tragedi Kanjuruhan, para pihak terkesan saling menyalahkan.

Baca Juga:PSSI Pastikan Gelar KLB Atas Tragedi Kanjuruhan, Ini Sikap Manajemen PSMS

“Seperti kasus Arema, itukan tuduh-tuduhan saling menyalahkan. Ada yang bilang keinginan pihak televisi (pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya ditayangkan malam hari), ada yang bilang keiningnan polisi. Jadi dirampungkan dululah, biar kompetisi bisa segera diputar,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, PSSI resmi mengajukan percepatan kongres luar biasa (KLB) PSSI kepada FIFA. Pada Jumat (28/10/22) malam, sebanyak 12 anggota komite eksekutif (Exco) PSSI mengadakan rapat darurat.

Hasil dari rapat tersebut adalah sepakat memutuskan mempercepat kongres biasa dan KLB PSSI. Permohonan percepatan itu disampaikan PSSI kepada FIFA melalui surat bernomor 4452/ULN/537/X-2022 yang ditujukan kepada Sekjen FIFA Fatma Samoura.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles