16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Pedagang Tradisional Diajak Gunakan QRIS Dalam Pembayaran

Medan, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, dalam mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital Nasional.

Salah satu kebijakan sistem pembayaran yang tengah didorong adalah implementasi dan perluasan penggunaan sistem pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

“QRIS merupakan standarisasi pembayaran non-tunai berbasis QR Code yang dikembangkan oleh ASPI & Bank Indonesia,” kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara Nasrullah saat Sosialisasi SIAP QRIS kepada pedagang Pusat Pasar Medan, Selasa (15/2/22).

Nasrullah juga menyampaikan, Bank Indonesia terus memperluas implementasi QRIS. Di mana, terhitung pada 31 Desember 2021 telah terdapat sekitar 14,2 juta merchant QRIS di Indonesia dengan 610 ribu di antaranya berada di Sumut.

Baca Juga:Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia Siantar Beri Bantuan kepada Nakes RSUD Djasamen Saragih

“Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan pada berbagai komunitas seperti, rumah ibadah, tempat pariwisata, warung, pajak dan retribusi daerah, lembaga sosial dan lain-lain,” katanya.

Diakuinya, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada penurunan perekonomian Indonesia.

“Seperti yang kita ketahui bersama, pasar yang memiliki peranan penting sebagai salahsatu penggerak roda perekonomian daerah juga ikut terkena dampak dari merebaknya virus tersebut,” ujarnya.

Disebutkannya, sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian di pasar tradisional, Kemendagri dan Bank Indonesia mendorong perluasan dan implementasi pembayaran non-tunai di pasar tradisional, khususnya menggunakan kanal QRIS.

Baca Juga:Dukung Gernas BBI, Bank Indonesia di Siantar Gelar Showcasing Fisik UMKM

Menurutnya, QRIS merupakan salah satu kanal pembayaran non-tunai yang aman digunakan pada masa pandemi seperti sekarang ini, karena memungkinkan masyarakat dapat bertransaksi tanpa sentuhan atau bahkan tanpa bertatap muka.

Nasrullah menuturkan, sesuai dengan arahan Kementerian Perdagangan RI perihal Implementasi Digitalisasi Pasar Rakyat, saat ini tengah diselenggarakan piloting program SIAP QRIS di 51 Pasar Rakyat yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

“Program SIAP QRIS merupakan perancangan pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QRIS, dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional,” ucapnya.

Program tersebut diharapkan mampu mengakselerasi pembayaran nirsentuh dalam mendorong transaksi non-tunai yang higienis, mudah dan aman.

Baca Juga:Kondisi Perekonomian Siantar Tertolong Pilkada, Begini Pemaparan Bank Indonesia

Ia menyatakan, Bank Indonesia bersama Dinas Perdagangan Kota Medan, serta Perusahaan Dagang (PD) Pasar Kota Medan bersinergi untuk melakukan implementasi program SIAP QRIS sebagai pilot project pada empat pasar di kota Medan, yaitu Pasar Petisah, Pasar Sei Kambing, Pasar Kampung Lalang dan Pusat Pasar.

Sebagai langkah awal, implementasi kegiatan dilakukan melalui sosialisasi program SIAP QRIS pada empat pasar tersebut dan kemudian akan dilanjutkan dengan launching program SIAP QRIS.

Bank Indonesia juga berkolaborasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) terkait akuisisi merchant dan monitoring pasca akusisi pada empat pasar terpilih sebagai pilot project. “Besar harapan kami, program ini dapat menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Medan,” ujarnya.

Baca Juga:Libur Lebaran, Bank Indonesia Tutup Pada 21, 22, Dan 25 Mei

Nasrullah pun berharap, program SIAP QRIS mampu meningkatkan pemahaman kepada pedagang dan masyarakat untuk menggunakan kanal QRIS, sebagai pembayaran non-tunai dalam aktivitas ritel di pasar.

Dengan implementasi SIAP QRIS juga akan semakin memudahkan para pedagang pasar tradisional untuk dapat mengakses layanan pembayaran yang CEMUMUAH (cepat, mudah, murah, aman, dan handal). Selain itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan kegiatan pada pagi hari ini, para pedagang dapat lebih mengenal, memahami dan dapat berperan secara aktif dalam menyukseskan program SIAP QRIS,” pungkasnya.(anita/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles