14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

DPRD Sumut: Penundaan Pemilu 2024 Melanggar Konstitusi Negara

Medan, MISTAR.ID

Hingga saat ini, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Ratusan mahasiswa yang ada di Kota Medan masih terus berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), Rabu (13/4/22).

Sebelumnya gelombang pertama ratusan mahasiswa yang didominasi dari Polimedia dan Al Washliyah telah melakukan aksi dan orasi. Selanjutnya gelombang kedua masuk ratusan mahasiswa yang tergabung dengan kelompok Cipayung Plus Medan ada terdapat 8 organisasi yang ikut serta dalam aksi siang ini salah satunya ada GMKI, KAMMI, HMI dan PMII.

Setelah kelompok massa kedua bubar, terakhir masuk massa gelombang ketiga yang berasal dari Kampus UIN Sumut. Sebelum memulai aksinya ratusan mahasiswa membacakan surah Al-fatiha di depan gedung perwakilan rakyat tersebut.

Baca juga:Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Padangsidimpuan

Adapun tuntutan yang diutarakan masih sama yakni  menolak penundaan Pemilu 2024 dan menolak tiga periode Presiden Joko Widodo. Selanjutnya massa juga menolak kenaikan BBM. Lalu mereka juga menolak kenaikan PPN 11%, menolak kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Ramadhan ini terutama kenaikan minyak goreng. Terakhir massa meminta agar Pemerintah mengkaji ulang kebijakan pemindahan IKN (Ibu Kota Negara).

Amatan Mistar di lapangan seluruh aksi dilakukan secara damai dan tidak ada gejolak yang terjadi di lapangan. Bahkan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting bersama beberapa anggota dewan lainnya menjumpai para mahasiswa dan mengatakan satu suara dengan tuntunan para mahasiswa.

Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting yang tampak ikut naik ke mobil orasi ikut berbaur dengan ketua koordinasi aksi dan mengatakan apa yang disampaikan oleh mahasiwa akan disampaikan pihaknya ke Pemerintah Pusat.

“Kami seluruh anggota DPRD Sumut juga menolak penundaan Pemilu 2024 karena jelas melanggar konstitusi negara. Jadi apa-apa yang menjadi tuntutan dari adik-adik semua, saya berjanji akan sampaikan ke Pemerintah Pusat,” ucap Baskami.

Baca juga:Aksi Mahasiswa 11 April Kondusif di Sumut

Baskami juga menuturkan bahwa aspirasi mahasiswa juga merupakan aspirasi rakyat. Sehingga apa yang menjadi tuntutan rakyat harus disampaikan pada Pemerintah.

“Saya berpesan pada adik-adik. Setelah melakukan aksi ini langsung pulang ke rumah dan jangan keluyuran kemana-mana lagi,” pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan aksi dan orasi yang sama masih turut disampaikan oleh mahasiwa lainnya dan aksi damai ini juga tampak dijaga ketat oleh personil kepolisian dan juga dari TNI. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles