24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Lagi, Dokter di Medan Meninggal Karena Covid-19, Total Jadi 12 Dokter Meninggal di Sumut 

Medan, MISTAR.ID

Sumatera Utara kembali berduka. Lagi, seorang dokter asal Kota Medan meninggal karena terinfeksi Covid-19. Dokter tersebut merupakan dokter senior bernama dr Sabar Tuah Barus SpA.

Informasi yang diperoleh, Kamis (13/8/2020) dr Sabar meninggal pada, Rabu (12/8/20) sore. Sebelumnya, dia telah mendapatkan perawatan sejak sekitar 8 hari lalu.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Wijaya Juwarna Sp-THT-KL yang dikonfirmasi membenarkan kabar ini. Wijaya menyampaikan, berdasarkan laporan yang dia terima, dokter tersebut meninggal dunia di RS Murni Teguh.

Baca Juga: Kabar Duka dari Medan! Dokter Tampan itu Meninggal Dunia Akibat Covid-19

“Kondisi memang buruk saat masuk,” ungkapnya.

Atas meninggalnya dokter spesialis anak ini, kata Wijaya, maka sudah ada 8 dokter yang merupakan anggota IDI Medan yang meninggal. Mereka adalah dr Ucok Martin SpP, dr Irsan Nofi Hardi Nara Lubis SpS, dr Anna Mari Ulina Bukit, dr Aldreyn Asman Aboet SpAN, KIC, dr Andika Kesuma Putra, SpP (K), dr Ahmad Rasyidi Siregar SpB, dr Dennis dan dr Sabar Tuah Barus SpA.

Sementara dari IDI Kisaran adalah dr Herwanto SpB, dari IDI Labuhan Batu Utara dr Maya Norismal Pasaribu, dari IDI Padang Sidempuan dr M Hatta Lubis, SpPD dan dari IDI Langkat dr H Muhammad Arifin Sinaga. Sehingga total 12 dokter yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga: Lagi, Dokter Spesialis Bedah dr Ahmad Rasyidi Siregar Gugur Akibat Covid-19

Sementara itu, update data Update data Covid-19 hari hingga Kamis (13/8/20). Pasien konfirmasi Covid-19 sebanyak 5.358 sebelumnya di angka 5.264 naik 94 orang.

Lalau, suspek ada di angka 535 orang. Pasien meninggal dunia sebanyak 237 orang bertambah 5 orang, dan pasien sembuh 2.336 orang bertambah signifikan sebanyak 148 orang, sedangkan spesimen sebanyak 28.255 sampel.

Sebelumnya Wijaya mengatakan, meski telah banyaknya dokter yang gugur karena Covid-19 tidak akan sampai menimbulkan kekhawatiran terhadap dokter, sehingga sampai harus enggan berpraktek. Karena kata dia, jauh sebelum ada covid-19, dokter selalu berpegang teguh pada sumpahnya untuk mengutamakan kesembuhan pasiennya bahkan menghargai kehidupan sejak masa pembuahan.

Baca Juga: Di Indonesia 6 Dokter Meninggal, di Italia Ribuan Tenaga Medis Terjangkit Corona

“Namun di balik prinsip sumpahnya tersebut, para dokter sebagai warga negara juga wajib mendapat perlindungan dari negara layaknya warga negara lainnya. Saya yakin dan percaya tidak ada satupun dokter akan meninggalkan tanggungjawabnya ini, sepanjang masih mampu dia bertahan ditengah krisis semangat dan bahaya infeksi Covid-19 yang selalu mengancam,” jelasnya.

Wijaya menyebutkan, kekhawatiran dirinya justru bagi layanan untuk pasien non Covid yang akan terganggu, mengingat banyak tenaga kesehatan yang justru tidak langsung menangani pasien covid terinfeksi saat ini. Oleh karena itu dia menuturkan, sangat penting memetakan kembali RS yang ada.

“Jika dinilai satu RS akan lebih bermakna dalam menangani pasien Non Covid, maka RS tersebut tidak boleh menangani pasien Covid, begitu sebaliknya,” pungkasnya.(anita/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles