10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Kuliah Umum FIB USU Medan Hadirkan Dosen dari UI

Medan, MISTAR.ID

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kuliah umum bertema Filologi dan Generasi Milenial dengan menghadirkan Dosen FIB Universitas Indonesia (UI) Dr Munawar Holil, Senin (8/11/21).

Wakil Dekan II FIB USU Heristina Dewi mengatakan, kuliah umum ini diharapkan mampu mendorong minat mahasiswa untuk lebih meningkatkan riset di bidang filologi. Tema ini sangat menarik, karena mencoba untuk menyelaraskan ilmu filologi dengan generasi saat ini.

“Selamat kepada Prodi Sastra Indonesia yang terus bergerak untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam riset dan inovasi, sebagaimana pesan pimpinan universitas, bahwa ruang kelas harus berbasis project learning,” ujarnya.

Baca Juga:Natal Oikumene USU Medan Bakal Diisi Bakti Sosial

Ketua Program Studi Sastra Indonesia Dr Dwi Widayati menegaskan, riset dan penelitian mahasiswa Sastra Indonesia USU akan lebih beragam dengan adanya ilmu bermanfaat dari kuliah umum ini.

Dia menyebutkan, Filologi adalah ilmu tentang naskah kuno, salah satu warisan berharga dari leluhur yang perlu dikaji isinya karena menyimpan dokumen budaya masa lalu yang masih relevan untuk dikembangkan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup masa kini.

“Di Sumatera Utara banyak naskah kuno dari berbagai etnis. Kaum milenial sebagai generasi penerus diharapkan menjadi pelaku sekaligus pelopor pengungkap isi naskah lama,” katanya.

Sementara, Dr Munawar Holil dalam pemaparannya menjelaskan tentang fenomena munculnya komunitas Milenial Pencinta Naskah Nusantara. Ia menjelaskan, naskah memiliki perjalanan yang dapat dilihat dari waktu penciptaan oleh pengarang.

Baca Juga:Rektor USU Medan: Kampus Harus Bisa Beradaptasi Hadapi Tantangan di Era Teknologi Informasi

Kemudian waktu penyalinan dari satu naskah ke naskah yang lain dan waktu filolog berusaha mengembalikan teks kepada bentuk aslinya. “Dan tugas filolog adalah membuat teks terbaca atau dimengerti lalu kemudian menyajikan dan menafsirkan teks. Adapun alur penelitian filologi yang pertama adalah penelitian teks, inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan naskah dan teks, suntingan teks dan analisis isi,” ujarnya.

Generasi milenial menurutnya, merupakan pengguna aktif teknologi digital. Teknologi digital ini juga bisa dimanfaatkan untuk melestarikan naskah-naskah kuno. Digitalisasi naskah menjadi penting untuk dilakukan dan hal yang memahami seluk belum dunia digital ini adalah anak-anak muda yang lahir dan tumbuh di era perkembangan saat ini.

“Generasi milenial juga saat ini sering mengkreatifitaskan naskah kuno ke dalam bentuk yang lebih menarik, dengan desain dan isi yang dikemas sedemikian rupa sehingga naskah yang telah diteliti mampu dipahami tidak hanya dari segi isi namun juga indah secara estetik,” tegasnya.

Dia menyebutkan, salah satu contoh naskah yang pernah dikreativitaskan adalah Aksara Sunda yang diubah dan disebarluaskan ke dalam bentuk desain kaos, buah tangan, stiker, gantungan kunci dan lain sebagainya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles