10.1 C
New York
Sunday, May 5, 2024

KPPU Awasi Harga Obat dan Tabung Oksigen di Medan, Penjualan Rata-rata 300 Tabung Per Hari

Medan, MISTAR.ID

Di tengah tingginya harga obat-obatan terapi Covid-19 dan tabung oksigen karena peningkatan permintaan masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Kanwil I KPPU melakukan monitoring harga dan ketersediaan obat-obatan terapi Covid-19 dan tabung oksigen di beberapa distributor dan apotik di Kota Medan.

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan di PT Aneka Gas Industri Tbk, diketahui bahwa PT Aneka Gas Industri menjual oksigen dengan dua tipe. Di antaranya tangki dan botol (tabung). Untuk harga oksigen dalam bentuk tangki Rp7.000-8.000 per M3. Sementara harga dalam bentuk tabung ukuran 6 M3 Rp60.000-Rp70.000 per tabung sudah include pajak.

“Berdasarkan informasi dari Humas PT Aneka Gas Industri, oksigen tersebut dijual ke rumah-rumah sakit dan agen-agen yang ada di wilayah Medan, Binjai dan Deli Serdang sekitarnya. Adapun saat ini rata-rata penjualan 300 tabung per hari. PT Aneka Gas Industri memiliki 9 Full Station, 8 di antaranya ada di Sumut dan Aceh. Sementara untuk stok oksigen PT Aneka Gas Industri siap memenuhi permintaan pasar,” jelas Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ramli Simanjuntak, Rabu (7/7/21).

Baca Juga:Sempat Melonjak, Stok Oksigen di Sumut Aman

Ramli menuturkan dari hasil monitoring obat terapi Covid-19 di beberapa apotek baik melalui daring maupun luring yang telah dilakukan KPPU, diketahui terdapat kelangkaan obat yang diperuntukkan untuk terapi Covid-19. Selain itu terdapat 10 jenis obat mengalami kenaikan harga di atas HET, dimana ketersediaan obat sangat terbatas bahkan kosong.

“Kami meminta kepada distributor untuk tidak menaikkan harga obat dan oksigen ini. Meskipun saat ini permintaan sangat tinggi dan stok terbatas. Untuk itu, KPPU menegaskan kepada distributor agar tidak menahan pasokan atau melakukan pelanggaran persaingan usaha untuk keuntungan sendiri, karena KPPU akan terus melakukan monitoring secara intensif,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles