16.6 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Kedelai Pemicu Naiknya Harga Tahu dan Tempe

Medan, MISTAR.ID

Kenaikan harga kedelai berimbas terhadap produksi tempe dan tahu. Bahkan, kenaikan itu sempat menjadi pembahasan serius di kalangan masyarakat, khususnya di Pulau Jawa. Sementara di Sumatera Utara (Sumut) tidak begitu mengusik masyarakat karena kebutuhan terhadap dua makanan pokok itu tidak sebanyak di Pulau Jawa.

Ketua Tim Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, kenaikan kedelai mempengaruhi harga jual olahan kedelai khususnya tempe. “Dari satu potong kecil yang biasanya Rp2.000 saat ini dijual Rp2500 per potong. Naik sekitar 25 persen. Kenaikan harga pangan tradisional khas Indonesia ini menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,” katanya, Selasa (5/1/21).

Selain menjadi sumber protein, tempe juga menjadi makanan yang melekat di mayoritas rumah tangga di tanah air. Produk olahan tempe juga banyak dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga:Harga Naik, Kacang Kedelai di Medan Rp10 Ribu Per Kg

“Wajar kenaikan harga tempe menjadi sorotan masyarakat di medsos. Tentunya berimbas terhadap pedagang juga. Kalau harga naik, otomatis peminat tempe akan berkurang. Apalagi kalau bahan makanan yang sumber proteinnya seperti telur maupun ikan turun, maka tempe dan tahu serta produk olahan turunannya semakin ditinggal masyarakat,” terangnya.

Namun untuk tahu maupun tempe di Sumut tidak begitu banyak diperbincangkan masyarakat. Karena konsumen produk olahan kedelai di Sumut tidak sebanyak yang ada di pulau lain. “Wajar kenaikan harga produk olahan kedelai tidak begitu mengusik masyarakat kita,” imbuhnya.

Nah, terkait apa yang membuat produk kedelai seperti tempe mengalami kenaikan? Menurut Gunawan, hal itu imbas dari harga kedelai yang mengalami kenaikan di pasar internasional. Harga kedelai mengalami kenaikan setidaknya dalam 6 bulan terakhir. Kenaikan harga kedelai ini memang menjadi pemicu kenaikan harga tempe maupun tahu di tanah air.

Baca Juga:Kenaikan Harga Kedelai Dilema bagi Pengrajin Tempe

“Nah dikarenakan kedelai kita masih banyak didatangkan dengan cara impor dari negara lain, maka harga produk olahannya juga mengikuti tren perkembangan harga komoditas global. Ini yang membuat harga tempe maupun tahu mengalami kenaikan. Sekalipun tempe maupun tahu adalah makanan khas Indonesia, namun bahan bakunya harus didatangkan dari negara lain. Karena harga lebih bersaing,” pungkas Gunawan. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles