13.5 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Kaburnya Tahanan BNNP Sumut Mengindikasikan Ketidakwaspadaan Petugas

Medan, MISTAR.ID

Kriminolog Dr Redyanto Sidi menilai, kaburnya lima tahanan dari sel Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Minggu (16/5/21) dini hari, mengindikasikan ketidakwaspadaan petugas.

“Alhasil, tahanan tersebut memanfaatkan peluang dengan terlebih dahulu mempelajari pola situasi dan kondisi penjagaan, termasuk petugas,” ujar Redy saat dimintai tanggapannya, Senin (17/5/21).

Redy menduga, racikan air cabai didapat tahanan dari pengunjung yang datang membawa bahan makanan, lalu mereka kumpulkan. Sebab, menurut Redy, bahan ini tidak mencurigakan sehingga pengunjung dengan mudah mensuplay ke dalam saat berkunjung.

“Kemudian air cabai itu mereka kumpulkan. Jelas ini perencanaan kabur yang ‘matang’. Para tahanan ‘cerdas’ memanfaatkan situasi dan kondisi. Ini perencanaan kabur yang matang, dimulai dari pemilihan air cabai, berdiskusi dan ‘seminar’ yang dilakukan sebelum hari H,” katanya.

Baca Juga:Lari ke Hutan, 3 Tahanan Narkoba Lapas Pulau Simardan Dibekuk

Selain petugas jaga, tegas Redy, kaburnya tahanan ini menjadi tanggungjawab pimpinan (Kepala BNNP Sumut). Petugas, menurut dia, juga perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan berjalannya standart operasional prosedur (SOP).

Redy mengingatkan evaluasi, tracking dan koordinasi dengan lembaga terkait harus segera dilakukan untuk menangkap kembali tahanan kabur, agar tidak menjadi polemik dan opini negatif dimata masyarakat.

“Harus segera ditangkap dalam waktu 2×24 jam, jangan sampai meresahkan. Saya fikir ruang gerak tahanan kabur terbatas, mengingat situasi kewilayahan saat ini terbatas, hampir ada petugas di perbatasan,” sebutnya.

Diketahui, lima tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara (Sumut) kabur dari ruang tahanan BNNP Sumut pada Minggu (16/5/21) sekira pukul 01.30 WIB.

Baca Juga:Tahanan BNNP Sumut Kabur, Poldasu Ikut Lakukan Pengejaran

Kelima tahanan itu adalah Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar, Muhammad Junaidi, Irwanda, dan Marzuki Ahmad. Mereka berasal dari sejumlah daerah berbeda seperti Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireun dan Kota Batam.

Diduga para tahanan ini kabur dengan cara menyiramkan air cabai kepada petugas jaga. Saat itu, seorang tahanan laki-laki dari blok B kamar 01 berteriak minta air minum. Selanjutnya petugas jaga membawa satu galon air minum.

Saat petugas jaga memasukan galon air minum ke dalam sel, tiba-tiba tahanan dari dalam menyiramkan air cabai ke arah wajah petugas. Lima orang yang ada di dalam kemudian melarikan diri.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles