7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Jelang Idul Adha, Penjualan Lembu Turun Permintaan Kambing Meningkat

Medan, MISTAR.ID

Mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 H 2022, penjualan hewan kurban khususnya untuk lembu menurun 40%.

Penurunan penjualan ini lantaran merebaknya Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang tengah terjadi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Seperti yang dikatakan Ketua Kelompok Tani Enggal Mukti M Sugito asal Deli Serdang, saat dihubungi mistar.id, Rabu (6/7/2022).

“Penjualan hewan ternak untuk tahun ini sangat terasa turunnya hingga 40% dari tahun lalu akibat dari PMK ini,” katanya.

Baca Juga:Jelang Idul Adha Kecamatan Dolok Merawan Cegah Penyebaran PMK pada Ternak

Begitupun, Sugito saat ini bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lembu yang akan dijual pada pembeli.

“Jadi lembu ini didata mulai dari warnanya, bagaimana dan cek kesehatannya juga seperti apa. Nah, intinya hewan yang bisa dijual ini sudah memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh dokter hewan,” jelasnya.

Berbeda untuk permintaan hewan ternak kambing dan domba yang cukup meningkat menjelang Idul Adha ini. Bahkan, untuk harga juga ada kenaikan hingga 10%.

Baca Juga:138 Ekor Sapi di Siantar Terpapar PMK, Sembuh 30 dan Belum Ada yang Mati

Seperti dikatakan Tri Sudibyo, salah satu peternak kambing asal Pancur Batu Deli Serdang. Ia menyebutkan, untuk hewan kurban jenis kambing miliknya sudah habis terjual mendekati Idul Adha tahun ini.

“Alhamdulillah, penjualan tahun ini ada kenaikan. Kita sediakan hampir 100 ekor kambing dan domba semua terjual,” sebut Tri. Lebih lanjut disebutkannya, peningkatan terjadi meski wabah PMK sedang terjadi saat ini.

“Apalagi kalau untuk di Sumatera Utara ini, PMK kebanyakan menyerang ternak lembu. Kalau kambing atau domba tidak banyak. Selain itu, di Sumatera Utara ini juga masih bisa diatasi tidak seperti di Pulau Jawa,” ungkapnya.

Baca Juga:Waspadai PMK Jelang Idul Adha, Polres Tebing Tinggi Sambangi Rumah Potong Hewan

Disebutkannya, di peternak di Sumut ini juga sudah melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan penyemprotan juga memberikan obat-obatan dilakukan sebulan sekali.

“Syukur ternak kita sehat-sehat saat ini. Jadi kalau mau dijual juga gak masalah. Untuk harga memang ada kenaikan Rp100 ribu per ekor. Karena pakan dan konsentratnya juga naik. Jadi misalnya tahun lalu kita juta Rp1,9 juta sekarang Rp2 juta,” pungkasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles