19 C
New York
Monday, May 20, 2024

Inflasi Terkendali, Pemprov Sumut Dapat Bonus Rp35 M dari Pemerintah Pusat

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendapat binus sebesar Rp35 miliar dari Pemerintah Pusat. Bonus ini diberikan lantaran Pemprov Sumut dinilai
mampu mengendalikan dan menekan inflasi Sumut, yang 5,16% pada September 2022, dan mengalami penurunan drastis.

“Inflasi terkendali,” kata Gubernur Sumut Edy Rahyamadi, Sabtu (8/10/22).

Gubernur Edy mengungkapkan, capaian pengendalian inflasi ini tidak lepas berkat kerja sama jajaran Pemprov Sumut bersama stakholder terkait, terus melakukan upaya dan membuat kebijakan yang tepat.

Dengan itu, secara umum Sumut masih dikategorikan sebagai daerah yang berhasil mengendalikan inflasi. Sehingga, pemerintah pusat memberikan reward kepada Sumut.

Baca Juga:Gubsu Apresiasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih Rekor MURI

“Karena kita sudah mengantisipasi di jauh-jauh hari, kita berharap sampai Desember ini terkendali inflasi,” tutur mantan Pangkostrad itu.

Gubernur Edy mengungkapkan, bonus ini akan digunakan tetap untuk melakukan upaya penanganan pengendalian inflasi, dan akan dibahas di jajaran Pemprov Sumut bersama stakeholder terkait nantinya.

“Kita mendapatkan apresiasi dari menteri keuangan dengan mendapatkan bonus dari pusat ke Sumut Rp35 miliar, karena berhasil mengendalikan inflasi,” jelas Gubernur Edy.

Baca Juga:Gubsu Dorong 33 Kabupaten/Kota Anggarkan Rehabilitasi Korban Narkoba

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengharapkan, inflasi mampu dikendalikan hingga akhir tahun 2022 ini. Sehingga, ia terus berharap kerja sama lebih ditingkatkan.

“Kita sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari, kita berharap sampai bulan Desember 2022 ini bisa terkendali ini semua,” ungkapnya.

Selain pengendalian inflasi, Gubernur Edy juga mengharapkan ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sumut dengan capaian target 5 persen.

Baca Juga:Tinjau Korban Gempa Taput, Gubsu: Sekolah, Rumah Ibadah, Pasar Prioritas Rehabilitasi

Sehingga di provinsi ini, memiliki daya beli masyarakat yang meningkat. Meski baru dilanda Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

“Pertumbuhan ekonomi dengan kondisi rakyat dengan kondisi keuangan kita. Ini yang terus kita waspadai kita berharap sampai pada 5 persen lah, pertumbuhan ekonomi ini,” kata mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles