17.7 C
New York
Friday, May 17, 2024

IDI Sumut Heran, Omicron Pertama Dialami Petugas Kebersihan

Medan, MISTAR.ID

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih heran dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron yang menimpa seorang petugas kebersihan di Wisma Atlit Jakarta.

Ketua IDI Sumut dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL(K) mengaku, kasus terinfeksi Omicron terhadap petugas kebersihan itu sedikit di luar teori. Pasalnya, riwayat yang bersangkutan tidak pernah ke luar negeri.

“Kenapa saya bilang di luar teori, karena penyakit tersebut (Omicron) dari luar (negeri) dan dia (petugas kebersihan) tidak ada riwayat perjalanan keluar negeri,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (17/12/21).

Baca Juga:Cegah Omicron, IDI Sumut Minta Bandara Dan Pelabuhan Dijaga Ketat

Meskipun demikian, ia berpendapat, hal itu memang bisa saja terjadi, karena telah berinteraksi dengan orang luar negeri atau orang Indonesia yang melakukan perjalanan dari luar negeri. Akan tetapi, Ramlan juga masih bertanya-tanya.

“Nah, ini menjadi pertanyaan, kenapa orang luar negeri atau orang Indonesia dari luar negeri bisa masuk ke negara kita tidak dilaporkan?. Jadi, saya sendiri pun agak sedikit bingung. Artinya, dengan keilmuan kita (kedokteran), ada sesuatu yang terjadi di luar itu. Kok aneh ya, kenapa cleaning service yang kena? Ini yang menjadi pertanyaan kita,” jelasnya.

Dia menerangkan, dalam terjadinya penularan virus penyakit, ada konsep ilmiahnya. Karenanya, tutur Ramlan, kalau memang petugas kebersihan itu tertular dan tertularnya di Indonesia, maka berarti ada orang lain yang masuk ke Indonesia yang menularkan ke dia. “Tapi, kenapa orang lain itu tidak terdeteksi,” ujarnya.

Baca Juga:Gubernur Sumut Minta Pengurus Baru IDI Sumut Bantu Penanganan Pandemi

Kendati begitu, Ramlan menyebutkan, walau Omicron sudah masuk ke Tanah Air, masyarakat diimbau tidak usah panik. Hal ini karena tingkat kematiannya rendah. Namun, di satu sisi memang angka penyebarannya tinggi.

“Untuk itu tetap patuhi imbauan pemerintah, yaitu selalu menerapkan protokol kesehatan dan ikuti vaksinasi bagi yang belum. Tidak usah panik, kita sudah pernah melalui yang lebih berat dari itu dan mampu bertahan,” sebutnya.

Dirinya menambahkan, kepada pemerintah daerah juga diminta agar menjaga ketat pintu masuk negara, seperti bandara dan pelabuhan. Selain itu, pelabuhan jalur tikus juga demikian.

“Intinya kita tidak boleh lengah dan jangan sampai kecolongan. Perketat pintu masuk negara, termasuk jalur tikus. Kemudian, jangan melakukan perjalanan keluar negeri, apalagi ke negara-negara yang terjangkit varian baru virus corona itu. Apabila memang melakukan perjalanan keluar negeri, maka patuhi aturan yang berlaku yaitu wajib dilakukan tindakan karantina sesuai waktu yang ditentukan,” tegasnya.(saut/hm10)

Related Articles

Latest Articles